Kami juga siap berkolaborasi untuk mengembangkan rasa nasionalisme
Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, membuat kebijakan mengumandangkan Mars Pancasila atau lagu Garuda Pancasila di tempat umum baik jalan raya maupun fasilitas publik lainnya sebagai upaya meningkatkan cinta Tanah Air dan memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan saat ini rasa nasionalisme sedikit luntur. Untuk itu harus dibuat gerakan untuk kembali membangkitkan rasa nasionalisme, sehingga Kota Kediri berinisiatif membuat gerakan kebangsaan mengumandangkan Mars Pancasila.

"Alhamdulillah kami bersyukur di Kota Kediri kalau kita lihat peninggalan-peninggalan sejarah berupa relief yang berkaitan dengan Garuda. Bila ditarik ke belakang ternyata simbol-simbol Garuda ini ada di Kota Kediri. Ke depan kita harus mengembangkan serta menggali lebih dalam lagi Pancasila, sehingga harus ditumbuhkembangkan agar lebih asyik lagi," katanya di Kediri, Selasa.

Baca juga: Antisipasi erupsi Gunung Kelud, Kediri gelar simulasi penanganan

Ia mengatakan mengumandangkan lagi adalah bagian dari upaya untuk mengembangkan rasa nasionalisme serta menumbuhkembangkan bahwa Pancasila adalah identitas.

"Saya mohon untuk memberi masukan karena kita lagi memulai. Kami juga siap berkolaborasi untuk mengembangkan rasa nasionalisme. Paling tidak bisa membantu negara ini bahwa Pancasila ini memang ideologi kita, identitas kita. Sehingga saya yakin sekali Pancasila lahir tanpa akhir untuk Tanah Air," kata dia.

Mas Abu, sapaan akrabnya juga mengatakan untuk terus membangkitkan nasionalisme dan nilai-nilai Pancasila bukanlah tugas dari BPIP saja, namun semua pihak. Ke depan generasi milenial harus dilibatkan untuk menggelorakan nilai-nilai pancasila.

"Suatu contoh kita akan adakan lomba video klip tentang Garuda Pancasila yang asyik, dari genre musik yang berbeda-beda. Ini akan menumbuhkembangkan serta mengasah kreatifitas para pemuda. Mudah-mudahan ini yang menyatukan kita, menjadi gerakan kecil yang bisa jadi rem perekat bagi bangsa kita yang kita cintai," katanya.

Baca juga: Tingkatkan kemajuan pertanian, Kabupaten Kediri gandeng UGM

​​​​​​"Tidak ada yang bisa membesarkan Pancasila, kecuali bangsa kita sendiri. Kalau kita melupakan ini selesai sudah. Tapi kalau kita mau terus menggelorakan, digali terus, saling mengingatkan saya yakin Pancasila akan melekat pada norma-norma kehidupan kita dan menjadi ideologi kita semua," lanjut dia.

Wali Kota Kediri juga menambahkan di Kota Kediri kerukunan antarumat beragama berjalan dengan baik. Bahkan indeks toleransi di Kota Kediri nilainya tinggi. Semua itu didasari dari nilai-nilai Pancasila yang terus diterapkan.

"Seperti toleransi, mengedepankan musyawarah dan bahwa kita berketuhanan. Itulah yang kita pakai di Kota Kediri. Alhamdulillah hingga saat ini kami dan tokoh-tokoh masyarakat serta tokoh-tokoh agama berkomitmen untuk menjaga kebersamaan. Kita memang berbeda-beda tapi kita disatukan oleh Bhineka Tunggal Ika," ujar dia.

Baca juga: Untuk cegah COVID-19, pesantren di Kediri-Jatim diminta patuhi prokes

Pemkot Kediri membuat kebijakan mengumandangkan Mars Pancasila, yang diputar di tempat-tempat umum setiap pukul 14.00 WIB. Hal itu dimulai bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni.

Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni, pemkot juga mengadakan acara seminar di Balai Kota Kediri, menghadirkan Satriyani yang merupakan salah satu dari 74 ikon penerima penghargaan Pancasila tahun 2019 dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Acara seminar digelar virtual, yang juga diikuti oleh Direktur Standarisasi Materi dan Metode Aparatur Sipil Negara BPIP Aris Heru Utomo, Aktivis Sosial/Kepemudaan dan Seni Gus Syauqi Ma'aruf Amin, Aktivis Lingkungan Nugie, Nanang dari Rumah Garuda Yogyakarta, dan perwakilan dari Pemkot Lampung.

Baca juga: Pemkot Kediri perketat PPKM skala mikro cegah COVID-19

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021