Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin berkunjung ke Indonesia mulai 6 hingga 11 Juni untuk memperkuat hubungan kerja sama kedua negara di bidang kemaritiman.

Kunjungan tersebut menunjukkan betapa pentingnya sektor kelautan dalam hubungan antara Prancis dan Indonesia sebab Indonesia berada di jantung strategi Prancis di kawasan Indo-Pasifik, demikian disampaikan dalam keterangan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, Senin.

Dalam Kemitraan Strategis Prancis–Indonesia yang dibentuk pada 2011 dan sebagai tindak lanjut dari deklarasi tentang kerja sama di bidang kemaritiman yang ditandatangani pada 2017 oleh presiden kedua negara, Prancis dan Indonesia berniat untuk memperdalam kerja sama di bidang kemaritiman
melalui sebuah dialog yang kerangka acuannya akan diadopsi selama kunjungan Menteri Annick Girardin.

Dialog kemaritiman tersebut akan berfokus pada hal-hal yang menjadi minat bersama kedua negara, antara lain penanganan penangkapan ikan secara ilegal, kejahatan transnasional, ekonomi biru, keanekaragaman hayati, bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta penelitian dan eksplorasi dasar laut.

Selama kunjungan ke Indonesia, Girardin akan bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Sakti Wahyu Trenggono untuk membahas penguatan kerja sama di bidang kelautan.

Pada pertemuan kedua menteri itu juga akan dilakukan penandatanganan surat pernyataan kehendak mengenai pembiayaan program modernisasi pelabuhan perikanan (Eco Fishing Port).

Girardin akan menyampaikan visi Prancis terhadap pembangunan laut berkelanjutan dan kepentingan bersama dalam peningkatan kerja sama yang nyata antara kedua negara.

Menteri Kelautan Prancis itu juga akan bertemu wicara dengan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Mahendra Siregar, khususnya untuk membahas berbagai kemungkinan kerja sama antara kedua negara di kawasan Indo-Pasifik.

Selanjutnya, Girardin akan bertemu dengan Laksana Tri Handoko, kepala lembaga baru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), guna membahas kerja sama di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian terkait dengan sektor maritim.

Pada pertemuan itu nantinya akan ditandatangani sebuah nota kesepahaman (MoU) tentang kerja sama antara Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dan IRD (Institut Penelitian Prancis untuk Pembangunan), serta sebuah konvensi pinjaman antara Badan Prancis untuk Pembangunan (AFD) dan Kementerian Keuangan Indonesia untuk penguatan armada penelitian oseanografi LIPI.

Selain itu, Girardin akan bertemu dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, untuk membahas tentang kerja sama yang tengah berjalan dan kerja sama di masa depan, dengan tujuan meningkatkan kapasitas meteorologi darat dan laut BMKG.

Selama lawatannya di Indonesia, Girardin pun akan berkesempatan untuk melakukan beberapa kunjungan lapangan, diantaranya kunjungan sehari ke Pusat Pengembangan Budidaya Laut dan peninjauan program kerja sama ilmiah Prancis-Indonesia tentang ganggang laut beracun sebagai akibat dari perubahan iklim di Lampung.

Dia juga akan mengunjungi Pelabuhan Perikanan Muara Baru di Jakarta, dan terakhir akan mendatangi muara sungai Cisadane di Tangerang, Banten dalam rangka program kerja sama Prancis-Indonesia dalam pemantauan dan pemodelan penyebaran sampah plastik di perairan Indonesia.

Baca juga: Indonesia-Prancis lanjutkan kerja sama penguatan BMKG
Baca juga: Indonesia-Prancis kerjasama di bidang pendidikan tinggi dan riset
Baca juga: Indonesia-Prancis perbarui kerja sama pendidikan dan penelitian

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021