kalau di rumah terkendala koneksi internet yang tidak stabil
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pelajar di SMK Negeri 47 Jakarta mengakui pembelajaran tatap muka (PTM) dapat mempercepat pemahaman khususnya untuk praktikum karena materi langsung dikerjakan di sekolah.

"Kalau daring itu materinya susah saya tangkap, kalau langsung begini saya cepat mengerti," kata siswi SMK Negeri 47 Jakarta Syarifah Haura di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Sudin Jaktim berharap PTM berjalan tanpa kendala

Untuk itu, ia antusias mengikuti pelajaran karena ada kesempatan PTM gelombang kedua yang perdana ia rasakan.

Siswi kelas X dari Ampera, Jakarta Selatan itu mengaku ke sekolah sudah berbekal makanan minuman sendiri, kemudian masker cadangan, dan sanitasi tangan.

Senada dengan Syarifah, pelajar lain yakni Muhammad Zain juga merasa lebih mudah melakukan praktik secara langsung.

Baca juga: Sekolah tatap muka di SMK Bethel hanya diikuti 9 orang

Meski mengaku agak canggung karena baru pertama kali bertemu dengan guru dan teman lain lengkap dengan protokol kesehatan, siswa asal Pejaten Barat itu mengatakan materi langsung bisa dipahami.

"Sensasinya itu langsung terasa kalau belajar di sekolah, kalau di rumah itu saya merasa kurang, kadang tidak paham juga karena kita dibatasi," ucapnya.

Sementara itu, guru multimedia di sekolah itu, Muhammad Abdu juga mengaku PTM memberi ruang yang besar bagi dirinya untuk memberikan praktik langsung kepada murid.

Baca juga: PTM kedua di Jaksel diikuti siswa sebanyak 25 persen kapasitas kelas

"Mereka butuh praktik di laboratorium apalagi kami bahas pemrograman multimedia itu butuh praktik langsung," ucapnya.

Selama pengajaran virtual, lanjut dia, kerap menerima kendala di antaranya sinyal internet yang kadang tidak stabil dan fasilitas kurang mendukung.

PTM hari pertama di SMK Negeri 47 Jakarta dihadiri 108 pelajar dari total 143 siswa.

Sebelum mengikuti PTM, para siswa harus mendapatkan persetujuan dari orang tua.

PTM gelombang kedua ini dilaksanakan 9-24 Juni 2021 yang diadakan seminggu tiga kali tiap Senin, Rabu dan Jumat dengan durasi sekitar empat jam.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021