Kami optimistis dapat bertumbuh karena backlog perumahan saat ini masih tinggi yaitu sekitar 11 juta unit, belum lagi adanya insentif dari pemerintah seperti pembebasan PPN
Jakarta (ANTARA) - Emiten yang bergerak di bidang real estat dan pengembangan properti, PT Triniti Dinamik Tbk mengincar pertumbuhan penjualan properti 30 persen pada tahun depan setelah secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau IPO.

"Kami memperkirakan penjualan tahun 2022 tumbuh minimal 30 persen dibandingkan tahun ini," kata Presiden Direktur PT Triniti Dinamik Tbk Samuel Stepanus Huang dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.

Samuel menjelaskan, sejumlah faktor yang mendorong pertumbuhan penjualan pada tahun ini adalah masih tingginya permintaan akan hunian dan adanya stimulus berupa insentif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Pemerintah membebaskan PPN untuk rumah tapak dan rumah susun (rusun) yang dibanderol berkisar Rp300 juta hingga Rp2 miliar. Langkah pemerintah menanggung PPN itu berlaku untuk rumah yang sudah jadi atau ready stock dan penyerahannya di rentang Maret-Agustus 2021.

"Kami optimistis dapat bertumbuh karena backlog perumahan saat ini masih tinggi yaitu sekitar 11 juta unit, belum lagi adanya insentif dari pemerintah seperti pembebasan PPN," ujar Samuel Huang.

Salah satu proyek emiten berkode saham TRUE adalah The Smith di Tangerang, Banten. Proyek itu terdiri atas 652 unit, yaitu 112 unit perkantoran, SOHO 100 unit dan residensial 440 unit. Proyek itu dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang seperti kolam renang, fitness centre, sky lounge, gaming room, dan co-working space.

Triniti Dinamik menjadi perusahaan tercatat ke-20 di BEI sepanjang 2021. Perseroan melepas 20 persen sahamnya atau sebanyak 1,5 miliar lembar saham dengan harga perdana Rp100 sehingga dana yang diraih dari bursa sekitar Rp151 miliar.

Perusahaan mencatat kelebihan pemesanan atau oversubscribe sekitar 201,09 kali dari dari porsi penjatahan terpusat atau pooling yang ditawarkan.

Dana hasil IPO akan dimanfaatkan oleh perseroan untuk pembelian lahan di Kota Batam. Selain itu, untuk biaya operasional yaitu memperluas ruang kantor perseroan.

Baca juga: Summarecon nilai 2021 tahun krusial untuk industri properti

Baca juga: Genjot pendapatan, MNC Land garap bisnis wisata outbond terintegrasi

Baca juga: IPO saham Bhakti Agung "oversubscribed" 9,7 kali

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021