Jakarta (ANTARA) - Fasilitas isolasi penderita COVID-19 di Rusun Nagrak, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, mendapat bantuan 500 velbed dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengatakan, penyaluran bantuan tempat tidur portabel ditujukan untuk mendukung fasilitas isolasi menghadapi potensi peningkatan kasus infeksi virus corona.

“Kami terus memeriksa dan memantau kesiapan setiap tempat isolasi para pasien COVID-19 guna mengantisipasi lonjakan kasus, khususnya jumlah pasien terkonfirmasi positif pada kelompok orang tanpa gejala atau OTG yang semakin meningkat,” kata Ganip sebagaimana dikutip dalam siaran pers BNPB di Jakarta, Minggu.

Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa III Vita Nurvianti mengapresiasi dukungan Satuan Tugas bagi pengoperasian fasilitas isolasi di Rusun Nagrak.​​​​​​​

Vita mengatakan bahwa fasilitas isolasi Rusun Nagrak juga membutuhkan tambahan sumber daya manusia untuk mendukung penanganan pasien COVID-19.

"Seperti halnya di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Rusun Nagrak juga membutuhkan dukungan tambahan sumber daya manusia dalam konteks pelayanan kepada para pasien COVID-19, mengingat sumber daya kami cukup terbatas, yang hanya meliputi petugas kebersihan dan teknisi gedung," kata Vita.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menjelaskan bahwa sebagian bangunan di Rusun Nagrak digunakan sebagai fasilitasi isolasi penderita COVID-19.

Rusun Nagrak memiliki 14 tower yang terbagi dalam tiga klaster. Masing-masing tower memiliki 16 lantai dengan 225 unit tempat tinggal dengan dua kamar. Rumah susun itu bisa menampung hingga 2.550 orang.

"Rusun Nagrak memiliki 14 tower, untuk Tower 1 sampai 5 akan difokuskan untuk lokasi isolasi pasien COVID-19 terkendali, Tower 6 sampai 10 masih dalam proses penghunian, sedangkan Tower 11 sampa 14 sudah terhuni," Widyastuti menjelaskan.

Ia mengatakan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan menggelar pelatihan prosedur standar operasi (SOP) penanganan pasien COVID-19 di bangunan-bangunan yang menjadi tempat karantina pasien.

"Terdapat 58 tenaga petugas penyedia jasa lainnya perorangan atau PJLP dari masing-masing tower yang akan dilatih oleh Dinas Kesehatan terkait SOP penanganan pasien COVID-19. Pelatihan akan dilaksanakan mulai Selasa (15/6) mendatang di Tower 3," katanya.​​​​​​​

Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menurut dia, juga membantu alur penerimaan atau evakuasi pasien COVID-19 dengan sistem zonasi guna meminimalkan potensi kontak antar-pasien COVID-19.
 

Baca juga:
Dukungan pembiayaan hotel sampai wisma isolasi pasien COVID-19 DKI dihentikan
Anies terbitkan keputusan gubernur soal lokasi isolasi pasien COVID-19

 

Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021