Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) di DKI Jakarta saat ini baru sebatas uji coba dan belum ada rencana yang lebih jauh lagi seperti membuka sekolah.

"Belum ada rencana pembukaan sekolah lebih jauh, sekarang yang sedang berjalan uji coba," ujar Anies kepada wartawan saat ditemui dalam apel bersama Forkopimda di Lapangan Blok S, Minggu malam.

Menurut Anies, situasi pandemi COVID-19 di DKI Jakarta memasuki fase amat genting akibat libur lebaran. Dan beberapa hari terakhir ini, kondisinya menjadikan Jakarta sangat mengkhawatirkan.

Ia mengatakan data terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kasus aktif COVID-19 di DKI Jakarta telai meningkat secara signifikan.

Pada 6 Juni, kasus baru perhari masih berkisar 7.000-an. Namun pada 12 Juni, kasus aktif telah meningkat dari 11.500 menjadi 17.400, atau naik 50 persen dalam seminggu.

Keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Ratio/ BOR)-nya di Rumah Sakit juga meningkat, dari 45 persen pada 5 Juni menjadi 75 persen pada 12 Juni.

Meskipun 25 persen dari 75 persen itu adalah pasien COVID-19 dari luar Jakarta, yang artinya 1 dari 4 pasien di Jakarta adalah pasien dari luar Jakarta.

Oleh karena itu, untuk keselamatan semua orang, Anies meminta kewaspadaan dan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan lebih ditingkatkan, termasuk dalam uji coba sekolah tatap muka yang saat ini mulai diberlakukan.

"Bila kita tak lakukan langkah pendisiplinan, angka ini akan naik terus dengan signifikan," kata Anies.
Baca juga: Anies nyatakan peningkatan kasus COVID-19 tinggi imbas libur lebaran
Baca juga: Anies: Faskes DKI kewalahan tangani COVID-19 tanpa disiplin prokes

Pewarta: Abdu Faisal dan Ricky Prayoga
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021