PHE berdasarkan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Tahun Buku 2020 (Audited) mencatatkan laba bersih sebesar 224 juta dolar AS atau 346 persen dari RKAP
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak perusahaan PT Pertamina (Persero), mencatatkan kinerja positif pada 2020 dengan realisasi key performance indikator mencapai 102 persen yang merupakan perhitungan final dari indikator operasional, keuangan, dan lainnya.

Direktur Utama PHE Budiman Parhusip dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, menyampaikan rasa syukur terhadap pencapaian ini khususnya dengan kondisi pada 2020, yang penuh tantangan dengan adanya triple shock berupa penurunan harga minyak, kondisi ekonomi yang melemah, serta pandemi COVID 19.

"Ini merupakan capaian yang sangat positif bagi perusahaan, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, utamanya para pekerja di lingkungan Pertamina Hulu Energi, dewan komisaris dan seluruh stakeholder lainnya yang telah mendukung aktivitas operasi kami di lapangan," katanya menjelaskan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan PHE Tahun Buku 2020.

Capaian positif ini merupakan hasil dari pengelolaan 57 anak perusahaan, 6 perusahaan patungan dan 2 perusahaan afiliasi.

Sementara, wilayah kerja (WK) yang dikelola oleh PHE pada 2020 mencakup 23 WK produksi, 8 WK eksplorasi dan 6 WK gas metana batubara. Dari keseluruhan WK tersebut, sebanyak 21 WK sebagai operator dan 16 WK nonoperator.

Sepanjang 2020, PHE memproduksikan minyak dan gas secara kumulatif sebesar 213,8 MBOEPD (ribu barel setara minyak per hari) atau 101 persen dari target.

Capaian itu terdiri atas produksi minyak 81,01 MBOPD dan gas 769,2 MMSCFD atau 101 persen dari target 755,8 MMSCFD pada RKAP 2020.

Produksi ini diikuti capaian lifting yang mencapai 177,60 MBOEPD atau 104 persen dari target 170,18 MBOEPD pada RKAP 2020. Angka lifting migas tersebut terdiri atas minyak 80,89 MBOPD atau 101 persen dari target dan gas 560,33 MMSCFD atau 107 persen dari target.

Capaian ini tentunya tidak lepas dari kinerja pemboran yang dilakukan untuk mengoptimalkan produksi dan meminimalkan penurunan alamiah produksi. Kegiatan pemboran yang telah selesai pada 2020 ada 24 sumur pengembangan dan 3 sumur yang saat ini on going. PHE juga telah menyelesaikan pemboran sumur eksplorasi sebanyak 2 sumur dan 1 sumur saat ini masih dalam pemboran.

Pada kegiatan seismik, PHE telah menyelesaikan survei seismik 3D seluas 370 km2 yang dilakukan di Area Blok Tuban, Area Blok OSES, dan Area Blok Jambi Merang.

Dalam hal penambahan cadangan minyak dan gas, dari seluruh kegiatan eksplorasi dan pengembangan, PHE juga mencatat penambahan cadangan 2C sebesar 56,1 MMBOE dan penambahan cadangan P1 sebesar 35,32 MMBOE atau 107 persen dari target RKAP 2020.

Dari seluruh capaian operasional tersebut, PHE berdasarkan Laporan Laba Rugi Konsolidasian Tahun Buku 2020 (Audited) mencatatkan laba bersih sebesar 224 juta dolar AS atau 346 persen dari RKAP 2020 Revisi sebesar 65 juta dolar AS. Untuk realisasi tingkat kesehatan perusahaan, PHE mendapatkan nilai 72,67 atau masuk dalam kategori Sehat A.

"Kami juga optimistis dengan adanya transformasi melalui pembentukan organisasi subholding upstream di Pertamina, seluruh anak perusahaan, perusahaan patungan dan perusahaan afiliasi Pertamina Hulu Energi akan terus memberikan kontribusi terbaik untuk meningkatkan kinerja sektor hulu Pertamina secara keseluruhan di tahun mendatang," kata Budiman.

RUPS PHE 2020 diselenggarakan secara virtual pada Jumat (11/6/2021) dan dihadiri pemegang saham, dewan komisaris, dan jajaran direksi.

Pada RUPS ini, pemegang saham mayoritas yang diwakili Direktur Strategi, Portfolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Iman Rachman menyampaikan apresiasi atas kinerja PHE dan berharap kinerja tahun 2021 dapat lebih baik lagi.

Pemegang saham menyetujui laporan tahunan perseroan untuk tahun buku 2020 dengan hasil audit kantor akuntan publik yang menyatakan "Laporan Tahunan Perseroan Wajar dalam semua hal yang material".

Sebagai pimpinan rapat, Komisaris Utama PHE Rinaldi Firmansyah, selain menyampaikan laporan pengawasan Dewan Komisaris, juga menyampaikan proses pembentukan Pertamina Hulu Energi sebagai subholding upstream serta tujuannya, antara lain organisasi yang lebih lincah, operational excellence, value creation, dan optimalisasi biaya yang pada akhirnya akan menjadikan subholding upstream mampu mengelola seluruh kegiatan hulu Pertamina menjadi lebih baik di masa mendatang.

Baca juga: Lampaui target, PHE Jambi Merang tuntaskan survei seismik 2D
Baca juga: PHE tingkatkan digitalisasi agar ekonomis merawat sumur tua
Baca juga: Fasilitas produksi sumur gas PHE Randugunting Rembang mulai beroperasi

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021