Hingga pertengahan Juni 2021 ini, progres konstruksinya telah mencapai 76,19 persen. Kami targetkan pembangunan simpang susun ini rampung pada Agustus 2021.
Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) menargetkan konstruksi Simpang Susun atau SS Akses Kawasan Industri Terpadu atau KIT Batang rampung pada Agustus 2021.

Direktur Utama PT JSB Prajudi menjelaskan, pembangunan Simpang Susun ini merupakan langkah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mendukung percepatan pengembangan KIT. Dengan adanya Simpang Susun tersebut, diharapkan dapat memberikan kemudahan distribusi kebutuhan logistik pengembangan kawasan KIT.

“Hingga pertengahan Juni 2021 ini, progres konstruksinya telah mencapai 76,19 persen. Kami targetkan pembangunan simpang susun ini rampung pada Agustus 2021. Nantinya setelah beroperasi, SS Akses KIT Batang ini akan dikelola oleh PT JSB, termasuk lingkup penambahan investasi pembangunan proyek ini yang masuk dalam investasi PT JSB,” ujar Prajudi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

PT JSB saat ini melaksanakan pembangunan infrastruktur Simpang Susun (SS) Akses Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. SS Akses KIT Batang sepanjang 3,1 Km ini terletak di Km 371+750 Jalan Tol Batang-Semarang.


Baca juga: PUPR targetkan Simpang Susun Akses KIT Batang beroperasi September



Prajudi menambahkan, sesuai dengan amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Batang-Semarang yang telah disepakati pada November 2020 lalu, total investasi untuk pembangunan SS KIT Batang ini mencapai Rp 281,6 Miliar. Lingkup pelaksanaan pembangunan SS Akses KIT Batang di antaranya yaitu pembangunan satu buah SS yang menuju KIT Batang, pembangunan jalan akses tol hingga persimpangan sebidang rencana Jalan Boulevard Kawasan dan pembangunan satu gerbang tol beserta fasilitas tol.

“Dengan adanya perubahan lingkup pekerjaan konstruksi dimaksud, maka ada perubahan total biaya investasi yang dikeluarkan oleh PT JSB yaitu yang semula Rp13,68 triliun menjadi Rp13,96 triliun, dengan masa konsesi sepanjang 50 tahun. Untuk tingkat kelayakan proyek juga tetap sesuai PPJT yaitu 13,7 persen dengan kompensasi Pemerintah dalam bentuk penyesuaian masa konsesi dan penyesuaian tarif akan diberikan sesuai jadwal yang disepakati," katanya.

SS Akses KIT Batang ini nantinya akan memiliki 2 lajur dengan lebar lajur masing-masing 4 meter yang dibangun dengan konstruksi rigid pavement. Dibangun di atas Jalan Tol Batang-Semarang eksisting yang telah beroperasi, dengan adanya pekerjaan proyek yang berpotensi mengganggu lalu lintas seperti pekerjaan erection girder, Prajudi berkomitmen untuk tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.


Baca juga: PT PP targetkan pembangunan KIT Batang Klaster 1 Fase 1 tuntas 2021


“Pembangunan proyek ini selalu berpedoman dan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang menjadi kunci utama dan harus dijalankan sehingga baik peralatan, kendaraan operasi hingga semua SDM yang bekerja harus sesuai dengan prosedur sehingga zero accident tetap tercapai. Khusus untuk pekerjaan yang berpotensi mengganggu lalu lintas, secara aktif akan kami informasikan kepada pengguna jalan agar mereka dapat melakukan pengecekkan sebelum melakukan perjalanan atau menempuh jalur alternatif,” ujar Prajudi.

KIT Batang Jawa Tengah, seluas 4.300 hektar, saat ini tengah dibangun oleh Pemerintah dalam rangka mewujudkan pemulihan ekonomi nasional akibat Pandemi Covid-19 dan sebagai upaya pengembangan kawasan ekonomi baru.


Baca juga: Menko Luhut kerahkan tim khusus pantau progres pembangunan 3 jalan tol

Baca juga: PUPR rencana bangun 10 tower rusun pekerja KIT di Batang



 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021