Jakarta (ANTARA) - Penyerang klub Bali United Lerby Eliandry menegaskan bahwa tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan salah satu batu loncatan pesepak bola menjadi pemain profesional.

Namun, seperti kata Lerby ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Senin, tidak semua pemain PON dapat merumput untuk klub. Lerby sendiri merupakan jebolan PON Riau tahun 2012.

"PON hanya batu loncatan. Faktor utama yang membuat seorang pemain dapat melaju ke profesional atau memperkuat tim nasional adalah mental. Bagaimana menjaga mental bersaing setelah PON, itulah yang menentukan," ujar pesepak bola berusia 29 tahun itu.

Oleh sebab itu, Lerby berharap semua pemain di cabang olahraga sepak bola PON XX tahun 2021, Papua, terus mengasah mental agar kariernya melejit.

Kemudian, mereka juga mesti menunjukkan performa terbaik. Salah satu caranya, kata Lerby, yaitu dengan bekerja sama dengan pemain di lapangan.

Baca juga: Lerby Eliandry bahagia kembali ke timnas Indonesia

Pesepak bola yang bagus, menurut pria yang pada tahun 2019 memperkuat timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia tersebut, adalah mereka yang tidak berusaha menonjolkan diri saat berjuang di sisi rekan-rekannya.

"Jangan pikirkan siapa yang menjadi bintang di lapangan. Kalau bisa bekerja sama, pemain itu pasti lebih mudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya," tutur Lerby, yang membawa Kalimantan Timur meraih medali emas sepak bola putra PON XVIII di Riau tahun 2012.

PON XX Papua akan digelar pada 2-15 Oktober 2021. Untuk cabang olahraga sepak bola baik putra maupun putri, PSSI menetapkan semua tim tidak diperkuat pemain profesional.

Setiap tim peserta nantinya bisa mendaftarkan 18-20 pemain.

Baca juga: PSSI tetapkan sepak bola PON Papua tanpa pemain profesional
Baca juga: Ayub Balubun ingin berprestasi bersama futsal Papua pada PON XX
Baca juga: Kemenpora intensif kawal persiapan 100 hari jelang PON Papua

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021