Bantul (ANTARA) - Gempa dengan magnitudo 5,1 yang terjadi pada Senin pukul 05.15 WIB di selatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebabkan tiga bangunan rusak ringan di wilayah Kabupaten Bantul.

"Rusak ringan pada bagian atap atau genteng," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Aka Luk Luk Firmansyah saat dihubungi di Bantul, Senin.

Menurut dia, bangunan yang rusak akibat gempa terdiri atas masjid, gedung pemerintah kelurahan, dan rumah toko di Desa Srihardono, Kecamatan Pundong dan Desa Selopamioro di Kecamatan Imogiri.
​​​​​​
Ia menuturkan bahwa gempa membuat warga kaget dan berhamburan keluar rumah namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

"Alhamdulillah tidak ada laporan (korban jiwa)," katanya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Senin pukul 05.15 WIB terjadi gempa di selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.

BMKG menyatakan gempa yang pusatnya berada di laut sekira 66 km arah selatan Wonosari pada kedalaman 61 km itu magnitudonya 5,3 dan kemudian memutakhirkannya menjadi 5,1.

Gempa yang tidak berpotensi menimbulkan tsunami itu getarannya dirasakan di Bantul, Gunung Kidul, Sleman, dan Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta; Purworejo, Klaten, Solo, Kebumen, Cilacap, dan Banjarnegara di Jawa Tengah; serta Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, dan Malang di Jawa Timur.
 
Baca juga:
Gempa Senin pagi rusak 14 rumah di Gunung Kidul
BPPTKG: Merapi tak mengalami gejolak setelah gempa di Gunung Kidul

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021