Beijing (ANTARA) - Perusahaan patungan dari Indonesia dan China di bawah bendera Yantyty Group membangun pabrik baru pengolahan sarang burung walet di Shanghai.

"Sangat membanggakan, untuk pertama kalinya industri sarang burung walet Indonesia mampu melebarkan sayap bisnis di tengah kerasnya persaingan industri makanan dan minuman sarang burung walet di pasar China," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, Senin.

Sudah hampir satu dasawarsa Yantyty bersama mitranya, PT Anugerah Citra Walet Indonesia (ACWI), mengembangkan industri pengolahan makanan, minuman, dan kosmetik kelas premium di Shanghai.

Hampir 100 persen bahan baku yang diolah di perusahaan tersebut diimpor dari Indonesia.

"Keberhasilan Yantyty dan ACWI bersama mitra-mitra produsennya di Indonesia diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar lagi terhadap perdagangan bilateral RI dan Tiongkok," kata Dubes, yang menghadiri peletakan batu pertama pabrik baru Yantyty di kawasan industri Distrik Fengxian itu pada Sabtu (26/6).

Indonesia menguasai sekitar 75 persen pasar sarang burung walet nasional China.

Nilai ekspor sarang burung walet Indonesia ke China telah mencapai 413,6 juta dolar AS pada 2020 atau naik 88,05 persen dibandingkan pada 2019. 

Baca juga: Indonesia bukukan Rp2,2 triliun dari Konferensi Sarang Burung Walet

Baca juga: Sarang burung walet primadona ekspor RI ke China

Baca juga: Sarang burung walet Indonesia makin dikenal China

 

Sarang burung walet primadona ekspor RI ke China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021