Mari kerahkan semua kemampuan untuk dapat mewujudkan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas Operasi Madago Raya
Jakarta (ANTARA) - Personel Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya mengoptimalkan sisa waktu yang ada untuk memburu kelompok teroris DPO Mujahidin Islam Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora yang berada di Poso, Sulawesi Tengah.

Kepala satuan tugas operasi (Kastgas Ops) Brigjen Pol Reza Arief Dewanto dalam keterangan tertulis-nya yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan waktu yang tersisa untuk memburu kelompok DPO MIT tersebut lebih kurang 30 hari dari target yang telah ditentukan.

"Mari kerahkan semua kemampuan untuk dapat mewujudkan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas Operasi Madago Raya," kata Reza dalam HUT Ke-75 Bhayangkara di Pos Komando Taktis (Poskotis) Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.

Operasi Satgas Madago Raya dimulai 1 Januari hingga 31 Maret 2021, dibentuk untuk memburu terduga kelompok garis keras MIT pimpinan Ali Kalora yang buron atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

Operasi Madago Raya ini telah diperpanjang dari 1 April hingga tiga bulan ke depan (31 Juli 2021). DPO MIT Poso yang diburu Satgas Operasi Madago Raya (gabungan TNI-Polri) saat ini masih tersisa sembilan orang dari 11 orang DPO.

Dua orang DPO tewas ditembak mati dalam baku tembak terjadi pada awal 2021 dan seorang personel TNI gugur dalam peristiwa tersebut.

Selain mengingatkan batas waktu pelaksanaan Operasi Madago Raya yang tersisa, Reza mengapresiasi atas kenaikan pangkat 65 personel Satgas Operasi Madago Raya.

Menurut dia, ke 65 personel ini tidak bisa melaksanakan upacara kenaikan pangkat di kesatuan masing-masing karena masih mengemban tugas Operasi Pengejaran kelompok DPO teroris MIT Poso pimpinan Ali Kalora.

"Kenaikan pangkat merupakan wujud perhatian negara untuk kesejahteraan personel Polri, baik itu berupa kenaikan gaji maupun kesempatan naik jabatan dan pengembangan karier," tutur Reza.

Baca juga: Patroli Satgas Madago Raya temukan pondok persembunyian DPO MIT Poso

Baca juga: Satgas Madago Raya bentuk tiga tim kejar DPO MIT Poso


Reza yang juga Komandan Pasukan Gegana Korps Brimob Polri mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat para personel-nya, dan berharap selalu dilindungi Tuhan dalam menjalankan tugas negara.

"Sekali lagi saya ucapkan selamat atas kenaikan pangkatnya kepada 65 personel Satgas Madago raya, semoga Tuhan senantiasa memberikan kekuatan dan perlindungan-Nya kepada kita sekalian," ujar mantan Dansat Brimob Polda Sulawesi Tengah itu.

Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Supranoto menambahkan, 65 personel yang tergabung dalam Satgas Madago Raya telah dinaikkan pangkatnya setinggi lebih tinggi yaitu sebanyak 65 personel terdiri dari golongan Pama dua personel, golongan Bintara 19 personel dan golongan Tamtama sebanyak 37 personel,

"Atas nama pimpinan Polda Sulawesi Tengah saya ucapkan selamat kepada seluruh anggota Satgas Madago Raya yang mendapatkan kenaikan pangkat, tetap rendah diri, bersyukur kepada Allah SWT dan jadikan kenaikan pangkat ini untuk memotivasi diri bekerja lebih baik lagi," tutur Supranoto berharap.

Tim Kejar Satgas III Tindak Operasi Madago Raya menemukan pondok diduga tempat persembunyian kelompok DPO teroris MIT saat melakukan patroli dan penyisiran di Gunung Manggalapi, Kampung Sri Rejeki, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (26/6).

Baca juga: Polri memperpanjang Operasi Satgas Madago Raya hingga tiga bulan

Di pondok tersebut petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa perlengkapan hari-hari yang diduga digunakan oleh anggota kelompok teroris DPO MIT pimpinan Ali Kalora.

Tim Kejar Satgas Tindak Operasi Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris MIT Poso yang diduga masih bersembunyi di pengunungan Manggalapi.

Sementara itu, informasi yang diperoleh kelompok MIT terpecah menjadi dua, yakni kelompok pimpinan Ali Kalora berjumlah empat orang dan MIT pimpinan Qatar berjumlah lima orang.

Kelompok Qatar diyakini yang sering melakukan teror dan pembunuhan terhadap para petani di wilayah Lore, Kabupaten Poso, termasuk membunuh empat petani yang terjadi tanggal 11 Mei 2021 di Desa Kalimango.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021