Jakarta (ANTARA) -
Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, bertemu dengan Direktur Jenderal WHO, Tedros A. Ghebreyesus, di Kantor Pusat WHO, Jenewa, Swiss, Rabu (30/6), yang membahas penanganan pandemik COVID-19 dan isu keamanan kesehatan lainnya.
 
Menhan Prabowo dalam siaran pers-nya diterima di Jakarta, Kamis, menyampaikan apresiasi Indonesia kepada WHO atas pengembangan COVID-19 Partners Platform sebagai wadah yang memfasilitasi koordinasi antarnegara dan mitra untuk penanganan pandemik COVID-19.
 
Salah satu aspek yang diangkat oleh Menteri Pertahanan RI adalah upaya penguatan kapasitas Indonesia, terkait dengan keamanan kesehatan di Indonesia.
 
Khususnya, Kementerian Pertahanan dan sumber daya pertahanan dalam menghadapi pandemik COVID-19 serta mendukung kesiapsiagaan Indonesia untuk menghadapi kedaruratan kesehatan di masa mendatang.
 
Disampaikan pula bahwa guna memperkuat kesiapsiagaan untuk menghadapi tantangan kesehatan masa depan, Indonesia berencana membangun Center of Excellence di bidang Keamanan Kesehatan pada tingkat provinsi.
 
Inisiatif ini akan memperkuat kapasitas Indonesia dalam mendeteksi, menangkal dan menghadapi tantangan kesehatan masa depan pada tingkat provinsi.

Baca juga: Menhan janji jelaskan rencana strategis pertahanan di Raker Komisi I

Baca juga: Effendi Simbolon: Menhan jelaskan PT TMI bukan broker alutsista
 
"Hal ini juga akan memperkuat kapasitas 110 rumah sakit militer dalam penanganan COVID-19, termasuk memastikan penyediaan layanan kesehatan dasar selama pandemik," kata Prabowo.
 
Inisiatif tersebut disambut baik oleh Direktur Jenderal WHO Tedros A. Ghebreyesus, yang juga menegaskan kesiapan-nya untuk mendukung dan memfasilitasi upaya Indonesia dalam memperkuat kesiapan kapasitas nasional guna menghadapi kedaruratan kesehatan.
 
Termasuk pemanfaatan fasilitas dan aset kesehatan di Kementerian Pertahanan dan TNI.
 
Tedros mengapresiasi kedatangan Menteri Pertahanan RI untuk memperdalam kerja sama penanganan kesehatan nasional, regional dan global.
 
Apresiasi khusus disampaikan Dirjen WHO dan pejabat WHO lainnya yang hadir dalam pertemuan ini atas komitmen kuat Indonesia pada agenda kolaborasi sipil-militer dalam penanganan kedaruratan kesehatan publik dan bencana alam serta agenda global lainnya seperti penguatan kapasitas di bidang chemical, biological, radiological and nuclear defense.
 
Hal ini sejalan dengan pendekatan WHO untuk memastikan keterlibatan semua elemen negara dan masyarakat dalam penanganan pandemik.

Baca juga: Anggota DPR tolak rencana Kemhan utang untuk beli alutsista
 
Tedros dan Prabowo juga sepakat untuk menindaklanjuti sejumlah kerja sama dalam merespon pandemik, baik yang bersifat segera seperti ketersediaan alat kesehatan maupun jangka panjang, termasuk penguatan kapasitas tenaga kesehatan militer dan pendirian sejumlah pusat ketahanan biologi.
 
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertahanan didampingi oleh Kuasa Usaha ad interim (KUAI) PTRI Jenewa, Duta Besar Grata E. Werdaningtyas, serta Asisten Khusus Menhan RI.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021