Tarakan (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Tarakan akan mempersiapkan beras hasil petani lokal untuk Aparat Sipil Negara (ASN) di Kalimantan Utara.

"Untuk menjual kembali beras yang dibeli dari petani dan penggilingan di Kaltara, nantinya Bulog akan melihat kebutuhan dari ASN dan masyarakat di Kaltara," kata Kepala Perum Bulog Sub Divre Tarakan Suharsana di Tanjung Selor, Kamis.

Rencananya beras tersebut nantinya akan dikemas dengan ukuran 5 kg atau 10 kg, sesuai dengan keinginan konsumennya.

“Tapi beras lokal ini tidak hanya untuk ASN dan masyarakat saja, dari Gubernur sendiri sudah mengarahkan semua perusahaan di Kaltara agar mengonsumsi beras lokal, untuk para pekerjanya,” jelasnya.

Terkait masalah harga jual kembali beras dari petani di Kaltara ini, Suharsana menyebutkan, apa yang dibahas bersama Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang belum sampai pembahasan masalah harga jualnya.

Namun jika terjadi gejolak harga beras, mau tidak mau beras dari luar Kaltara terpaksa didatangkan.

"Tugas utama Bulog ini sebagai stabilisator harga, harapan kami harga dari petani itu tidak terlalu mahal atau mengikuti metode yang ada, dengan begitu harga jualnya ke konsumen juga lebih murah,” kata Suharsana.

Dia juga mengungkapkan saat ini para petani di Sajau, Bulungan telah menggarap lahan seluas 300 hektare. Jika asumsi per hektare bisa menghasilkan beras empat ton, tapi jika dari luas lahan 300 hektare itu hanya menghasilkan 400 ton setiap musim panen, tentu jumlah itu tidak cukup.

“Jika hal itu terjadi, kembali lagi Bulog terpaksa mendatangkan beras dari luar Kaltara, tapi Bulog Tarakan tetap ingin petani di Kaltara ini tetap semangat melakukan pertanian komoditi beras,” ujarnya.

Suharsana menginginkan, apa yang dicanangkan Gubernur Zainal dapat segera terlaksana dan dijalankan dengan baik. Sedangkan Bupati Bulungan sendiri per 1 Juli 2021 akan membuat Peraturan Bupati (Perbup), terkait ASN wajib mengonsumsi beras lokal.

“Tapi sekarang Bulog tidak berbicara soal Bulungan saja, melainkan seluruh wilayah di Kaltara, intinya lebih cepat lebih baik program ini dijalankan,” kata Suharsana.
Baca juga: Stok CBP 1,3 juta ton, Bulog yakinkan tak impor beras tahun ini
Baca juga: Bulog prediksi stok beras 1,4 juta ton hingga Mei

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021