Jakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan memfasilitasi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk melakukan pemeriksaan (screening) kesehatan secara digital melalui aplikasi Mobile JKN dan CHIKA dengan aplikasi TELEGRAM (@BPJSKes_bot).

"Caranya cukup mudah, apabila menggunakan aplikasi Mobile JKN pilih fitur Skrining Kesehatan, kemudian diisi sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Dapat juga menggunakan CHIKA kemudian mulai chat," kata Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer BPJS Kesehatan Cabang Samarinda Desy Liana Siregar dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Desy menuturkan skrining riwayat kesehatan merupakan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui risiko dari kondisi kesehatan peserta.

Baca juga: BPJS : Iuran rutin untuk proteksi diri dan gotong royong peserta JKN

Baca juga: Fitur konsultasi dokter dekatkan peserta JKN-KIS dengan dokter


Dengan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran mengenai pentingnya hidup sehat.

"Melakukan skrining kesehatan merupakan salah satu hal penting yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit sejak dini, sebelum memiliki gejala, sehingga dapat dilakukan pencegahan dan lebih mudah untuk diobati," ujar Desy.

Menurut Desy, beberapa risiko penyakit kronis yang dapat dideteksi adalah Diabetes Melitus (DM) Tipe 2, Hipertensi, Gagal Ginjal Kronik, dan Jantung Koroner.

Hasil skrining pada aplikasi Mobile JKN terhubung langsung pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Data hasil pemeriksaan tersebut digunakan oleh dokter untuk menganalisa kesehatan peserta sebagai upaya promotif dan preventif.

"Penyakit kronis merupakan penyakit yang banyak diderita oleh peserta, selain itu pengobatan penyakit kronis memerlukan pembiayaan yang cukup besar. Skrining kesehatan sangat penting untuk mendeteksi risiko penyakit kronis, sehingga dapat dilakukan pencegahan, baik dengan mengubah pola hidup maupun tindakan lain yang diperlukan," tutur Desy.

Desy mengajak seluruh peserta JKN-KIS untuk memanfaatkan fasilitas skrining riwayat kesehatan digital karena sangat mudah dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja selama peserta terhubung dengan internet.

"Saya mengajak seluruh peserta JKN-KIS agar dapat melakukan skrining kesehatan guna mengetahui seberapa besar risiko kesehatan, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan. Selain itu, cara pengisian skrining kesehatan sangat mudah," ujarnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan dorong kemandirian industri farmasi dan alkes

Desy menuturkan apabila hasil pemeriksaan tersebut adalah risiko rendah, peserta JKN-KIS akan diingatkan untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit per hari.

Namun, apabila hasilnya adalah risiko sedang atau tinggi, peserta akan diimbau untuk konsultasi ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan penjelasan terhadap hasil pemeriksaan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, Agus Supriyadi (31), salah seorang peserta JKN yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada aplikasi Mobile JKN, mengaku sangat terbantu dengan aplikasi itu karena dapat mengetahui risiko penyakit dengan mudah.

"Menurut saya aplikasi Mobile JKN sangat membantu untuk skrining kesehatan, yang mana skrining ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui seberapa besar risiko kita terhadap penyakit tertentu, jadi kalau kita tahu lebih awal akan lebih mudah penanganannya," ujar Agus.

Dia mengajak peserta JKN untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan baik melalui aplikasi Mobile JKN maupun CHIKA, karena sangat mudah, hanya perlu mengisi pertanyaan yang ada sesuai dengan kondisi tubuh sebenarnya.

Baca juga: BPJS Kesehatan ajak mitra maksimalkan kendali mutu dan kendali biaya

Baca juga: Akademisi: Navigator peserta JKN bantu kurangi asimetri informasi


"'Skrining ini salah satu program dari BPJS Kesehatan yang sangat baik dalam upaya pencegahan penyakit, sayang aja kalau nggak dimanfaatkan oleh seluruh peserta, oleh sebab itu saya ajak kepada seluruh peserta untuk melaksanakan screening ini karena mudah dan bermanfaat," tutur Agus.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021