Beijing (ANTARA) - Sebanyak 52 kasus positif COVID-19 ditemukan dalam penerbangan dari Afghanistan tujuan China.

"Bagaimana bisa terjadi, banyak kasus positif dalam satu pesawat," demikian unggahan warganet China, Sabtu, menanggapi perisitiwa tersebut.

Sejumlah media resmi China melaporkan bahwa penerbangan bernomor MF8008 dari Kabul, Afghanistan, menuju Wuhan, Provinsi Hubei, pada 2 Juli lalu itu kedapatan mengangkut 52 penumpang positif COVID-19.

Berita tersebut menarik perhatian sekitar tiga juta pengguna Baidu, salah satu platform media sosial yang populer di China.

Pusat Perlindungan Kekonsuleran Kementerian Luar Negeri China (MFA) berupaya meredam gejolak di media sosial tersebut.

Pesawat carter tersebut membawa pulang sejumlah warga China karena situasi darurat di Afghanistan, demikian pernyataan MFA.

Sebelumnya pemerintah China mengimbau warganya yang berada di Afghanistan untuk berhati-hati atas keamanan diri masing-masing dengan meninggalkan negara itu secepatnya.

Pemerintah China akan memberikan bantuan yang dibutuhkan warganya di Afghanistan yang masih bertetangga tersebut.

Bagi individu yang ingin tetap tinggal di Afghanistan, Kedutaan China di negara tersebut akan memberikan vaksin dan kebutuhan lainnya.

Baca juga: China akan kirim 400 ribu dosis vaksin COVID-19 ke Afghanistan
Baca juga: Enam orang di Afghanistan tewas dalam aksi protes bantuan COVID-19
Baca juga: Regulator China setujui penerbangan sewa pulangkan turis Wuhan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021