Persetujuan itu menunjukkan Indonesia memiliki potensi unconventional hydrocarbon yang dapat dikembangkan....
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyetujui rencana pengembangan proyek gas metana batu bara di lapangan Tanjung Enim area A dan B yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Dart Energy Pte Ltd.

Pelaksana Tugas Deputi Perencanaan SKK Migas Julius Wiratno dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan persetujuan tersebut memberikan tambahan cadangan gas sebanyak 130,91 miliar standar kaki kubik (BSCF) bagi Indonesia.

"Persetujuan itu menunjukkan Indonesia memiliki potensi unconventional hydrocarbon yang dapat dikembangkan. Kami berharap cadangan-cadangan gas metana batu bara lainnya juga dapat diproduksi untuk mendukung capaian produksi jangka panjang hulu migas," Julius Wiratno.

Baca juga: SKK Migas dan Pertamina yakin produksi Blok Rokan dapat meningkat

Dia memaparkan komitmen program yang akan dilaksanakan oleh Dart Energy meliputi pekerjaan pengeboran 209 sumur pengembangan untuk dua area produksi A dan B.

Selanjutnya, pembangunan sejumlah wellhead cluster, pembangunan jaringan pipa, pembangunan stasiun pengumpul, dan pembangunan stasiun pemrosesan.

"SKK Migas mendorong Dart Energy untuk segera merealisasikan kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga jadwal onstream dapat terlaksana secara tepat waktu pada 2022,” ujar Julius.

Baca juga: Gas bumi jadi andalan dalam program transisi energi

produksi gas dari lapangan Tanjung Enim area A dan B itu akan digunakan untuk mendukung ketersediaan pasokan gas di wilayah Sumatera Selatan, antara lain dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka penyediaan gas bumi untuk rumah tangga dan bahan bakar gas untuk kendaraan bermotor.

Kedua area di lapangan Tanjung Enim diproyeksikan mencapai laju produksi gas puncak sebesar 25 MMSCFD pada 2024 dan diperkirakan dapat berproduksi selama 18 tahun hingga 2039.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021