Jakarta (ANTARA) - Berawal dari hobi mencoba kuliner pinggir jalan bersama sang istri, Galih Ruslan mendirikan usaha Kylafood yang menjual ragam makanan tradisional khas Jawa Barat.

Galih menceritakan ide bisnis ini tercetus saat dirinya kerap membagikan makanan yang ia beli di pinggir jalan ke media sosial dan mendapat banyak respon dari warganet dan orang-orang di sekitarnya.

Baca juga: Perjalanan bisnis sepatu POLLENZO, dari Ciomas hingga Asia Tenggara

"Ternyata banyak banget respon di media sosial. Mereka nanya 'itu apa sih? Beli di mana? Harganya berapa?' Itu adalah inspirasi awalnya," kata Galih dalam jumpa pers, Kamis.

Menurut Galih, makanan khas Jawa Barat memiliki banyak peminat dari berbagai daerah. Hal ini karena Bandung termasuk salah satu daerah dengan perantau terbanyak, baik untuk bekerja, sekolah, atau hanya sekadar jalan-jalan.

"Jadi terpikirlah bagaimana caranya agar jajanan tradisional Jawa Barat yang kaya ini bisa dinikmati oleh orang lain di luar daerah tanpa harus ke Bandung, misalnya. Kemudian ada ide untuk membuat makanan ini secara instan," tutur Galih.

Galih pun memulai bisnis Kylafood pada 2016 dengan menjual tiga produk, yakni bakso aci, batagor kuah, dan seblak. Pada saat itu, ia hanya memanfaatkan garasi kosong dan peralatan dapur seadanya dengan mempekerjakan lima orang karyawan.

Baca juga: Kiprah UMKM bubuk minuman besarkan bisnis lewat jualan "online"

Seiring waktu, Galih mengaku tak menyangka Kylafood dapat diterima dengan baik oleh konsumen sehingga penjualan terus bertambah. Kemudian, Galih menerima banyak permintaan dari konsumen untuk bergabung di Shopee.  Usahanya mengalami kenaikan penjualan yang signifikan sejak bergabung dengan Shopee pada 2017.

Setelah bergabung di Shopee, Galih mengatakan Kylafood mengalami perkembangan yang sangat signifikan khususnya dalam peningkatan pesanan.

Kini, Kylafood juga telah mengeluarkan banyak produk baru, di antaranya cireng bumbu rujak, mie kocok, cimol, hingga mie tektek.

Tak hanya itu, bisnis yang berbasis di Bandung ini juga sekarang sudah memiliki tempat usaha sendiri dengan mempekerjakan 30 karyawan. Bahkan, Kylafood juga telah menjadi market leader dalam kategori jajanan tradisional instan.

Galih mengatakan, fitur Seller Center di Shopee telah banyak membantu perkembangan bisnis Kylafood karena ia dapat menyusun strategi penjualan dengan mengoptimalkan seluruh fitur yang ada mulai dari voucher toko, iklan, hingga rutin mengikuti flash sale dan kampanye yang dihadirkan oleh Shopee.

Baca juga: Lindungi UMKM lokal, Shopee batasi 13 kategori produk impor

"Hadirnya Kylafood di platform Shopee tidak hanya memberikan kemudahan akses bagi pembeli untuk membeli produk kami, tetapi menjadi salah satu strategi bagi Kylafood untuk beradaptasi di era digital dan semakin memperluas jangkauan produk kami," ujar Galih.

Berkat konsistennya dalam bisnis makanan tradisional, Kylafood berhasil memenangkan kompetisi bisnis dan menjadi juara 1 pada acara Wirausaha
Muda di Kemenpora RI 2019, serta menjadi salah satu brand yang mendapatkan dana usaha dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (KEMENPAREKRAF) RI pada tahun 2021.

Kedepannya, Galih berharap Kylafood dapat terus konsisten mengangkat kuliner tradisonal Jawa Barat tak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Galih menambahkan, tak menutup kemungkinan bahwa Kylafood juga akan melirik kuliner tradisional dari daerah lain.


Baca juga: Cerita inspirasi Roughneck 1991 ikut program Ekspor Shopee ke Brasil

Baca juga: Kiat Bittersweet by Najla manfaatkan ruang digital untuk berbisnis

Baca juga: Ragam promo yang hadir di Hari Bangga Buatan Indonesia 2021

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021