Madiun (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta pemerintah provinsi di Pulau Sumatera segera mengantisipasi penyebaran COVID-19, seiring terjadi lonjakan kasus konfirmasi di sejumlah daerah di wilayah tersebut.

LaNyalla, saat reses di Madiun, Jawa Timur, Jumat. mengatakan peningkatan kasus COVID-19 di Pulau Sumatera disampaikan sejumlah dokter dari Aceh, Jambi, Sumatera Selatan dan Kepulauan Riau dalam diskusi virtual bersama Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Pernyataan tenaga kesehatan ini harus menjadi peringatan serius bagi pemerintah provinsi di Sumatera. Jangan sampai telat mengambil keputusan. Karena dampaknya akan sangat buruk buat kesehatan dan perekonomian masyarakat, juga daerah," ujarnya.

Ia menjelaskan salah satu indikasi peningkatan kasus COVID-19 di Sumatera, terjadi di Jambi. Peningkatan jumlah kasus aktif di Jambi menjadi 442 kasus dalam sehari.

"Kasus di Pulau Jawa sebenarnya sudah mulai landai, tetapi di luar Pulau Jawa mulai naik. Selain itu jumlah tenaga kesehatan yang terpapar dan meninggal karena COVID-19 juga mengalami peningkatan. Masalah ini tidak bisa dibiarkan dan perlu penanganan yang serius," katanya.

Senator asal Jawa Timur itu juga meminta pemerintah provinsi di Sumatera segera mengambil sejumlah langkah yang dibutuhkan.

"Beberapa hal yang harus menjadi perhatian, di antaranya adalah ketersediaan fasilitas kesehatan yang menjadi penunjang pengobatan. Fasilitas kesehatan menjadi masalah di sejumlah daerah. Karena itu, kita ingin masalah ini bisa diminimalisir," ujarnya.

Mantan Ketua Umum PSSI itu juga mengimbau agar pemerintah daerah dan pemerintah provinsi di Sumatera belajar dari penanganan kasus serupa di Jawa.

"Belajarlah dari kasus-kasus yang terjadi di Jawa-Bali. Penanganan yang serius, baik dari penyiapan fasilitas kesehatan dan juga pengendalian dengan menggalakkan vaksinasi bagi warga, bisa diikuti. Begitu juga dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat," kata LaNyalla.

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021