Kami berkomitmen penuh mendukung pemerintah mencapai target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen tahun 2025
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menyebutkan bauran pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) telah mencapai 13 persen atau setara 7,9 gigawatt (GW) dari total kapasitas pembangkit sebesar 63 GW per Juni 2021. "Kami berkomitmen penuh mendukung pemerintah mencapai target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen tahun 2025," katanya saat deklarasi penyelesaian pembiayaan (financial close) proyek PLTS Terapung Cirata, Jawa Barat, secara daring yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Zulkifli mengungkapkan PLN akan terus berupaya memenuhi target bauran tersebut melalui pengembangan beberapa jenis pembangkit energi bersih, di antaranya pembangkit hidro, panas bumi, dan bioenergi.

Dalam draf Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk mengejar target bauran EBT sebesar 23 persen tersebut.

PLTS terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat, menjadi salah satu proyek pengembangan EBT yang digarap PLN bekerja sama dengan perusahaan energi bersih asal Abu Dhabi.

PLTS terapung berkapasitas 145 MW tersebut akan memasuki tahap konstruksi selama 18 bulan dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada November 2022.

Proyek yang diperkirakan menelan biaya 145 juta dolar AS tersebut akan menghasilkan listrik 245 GW per tahun yang dapat menerangi sekitar 50.000 rumah dengan tarif sebesar 5,81 sen dolar AS per kilowatt hour.

"Kami berharap pengembangan PLTS Terapung Cirata ini menjadi pemicu dalam pengembangan EBT khususnya PLTS dengan tarif yang kompetitif sebagai bagian dari upaya PLN menghadirkan energi bersih, andal, dan keekonomian yang wajar," ujar Zulkifli.

Sementara itu, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengharapkan PLTS Terapung Cirata dapat menjadi proyek percontohan dan juga model bagi pengembangan pembangkit EBT di Indonesia.

Menurutnya, PTLS terapung itu tak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan dan alam, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap penyediaan tenaga kerja dan learning curve bagi pengembangan energi bersih ke depan.

"Kami berharap PLTS terapung yang akan dibangun di atas Waduk Cirata, Jawa Barat, akan menjadi model yang juga mirip di daerah-daerah lain," ucap Pahala.

Baca juga: PLTS terapung di Cirata berpotensi kurangi emisi karbon 214 ribu ton
Baca juga: PLTS terapung Cirata masuki tahap financial close, bersiap konstruksi
Baca juga: Investasi 129 juta dolar AS, PLTS Terapung Cirata mulai dibangun 2021


Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021