Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menegaskan kesiapan untuk meningkatkan hubungan kerja sama parlemen dengan Senat AS, dalam pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Y Kim di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta.

Dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, dikatakan bahwa selama pertemuan itu, Dubes Kim menyatakan akan mendorong peningkatan kerja sama parlemen antara Senat AS dan DPD RI.

Pihak Kedubes AS juga akan memfasilitasi pertemuan antara DPD RI dan Senat AS di Washington DC, yang disambut baik oleh LaNyalla dengan menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan hubungan kerja sama parlemen itu.

Selain itu, Dubes Kim juga menyatakan dukungannya bagi upaya peran DPD RI dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, yang disambut dengan apresiasi LaNyalla.

“Kami akan mendorong Amandemen ke-5 Konstitusi Indonesia, dimana roadmap pembangunan Indonesia akan dipandu melalui Pokok-Pokok Haluan Negara. Kami DPD RI juga ingin membuka peluang adanya calon presiden dan wakil presiden dari non-partai politik atau independen,” ungkap LaNyalla.

Dalam pertemuan itu, Ketua DPD RI juga menyinggung soal kerja sama Indonesia dan AS dalam penanganan pandemi COVID-19 dan menyampaikan terima kasih kepada pemerintah serta rakyat Amerika Serikat yang telah mengirimkan bantuan, termasuk dalam bentuk 3,5 juta dosis vaksin Moderna.

“Kami berharap komitmen bantuan pemerintah Amerika Serikat sejumlah US$14,5 juta untuk memberantas wabah corona ini akan tersalurkan dengan baik, termasuk bantuan peralatan ventilator dari Amerika Serikat,” ucap LaNyalla.

Dia pun berharap agar pandemi COVID-19 dapat menjadi momentum untuk membangkitkan semangat kedua negara dalam memperluas kerjasama di bidang riset farmasi dan kesehatan masyarakat, yang melibatkan Fakultas Kedokteran dan Farmasi serta lembaga-lembaga penelitian kedua negara.

“Karena tidak ada yang bisa menjamin bahwa setelah COVID-19 maka dunia akan bebas dari wabah semacam ini. Jadi hubungan bilateral kita ke depan perlu diberikan porsi yang lebih besar dalam bidang riset medis dan kerjasama industri kesehatan,” katanya.

Pertemuan yang berlangsung selama satu jam itu juga membahas sejumlah isu terkait hubungan kerjasama kedua negara. Di antaranya hubungan bilateral terkait perdagangan dan investasi, pertahanan keamanan, industri strategis, ekonomi digital, lingkungan terkait perubahan iklim global, pendidikan menyangkut peningkatan jumlah pertukaran pelajar, maritim, kemanusiaan, profesionalisme dan upaya memerangi perdagangan narkoba.

Baca juga: LaNyalla: Gagasan karantina di awal pandemi ada namun terkendala biaya
Baca juga: Ketua DPD RI minta pengelolaan limbah medis COVID-19 harus maksimal
Baca juga: LaNyalla: DPD persiapkan desain legislasi pelayanan publik modern


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021