Jakarta (ANTARA) - Hasil studi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI melaporkan vaksinasi COVID-19 masih terbukti efektif menekan risiko perawatan dan kematian pada tenaga kesehatan.

"Balitbangkes melakukan studi dengan melibatkan 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta pada periode Januari hingga Juni 2021," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Baca juga: Menkes: Vaksin 'booster' untuk nakes bisa campuran dua jenis vaksin

Baca juga: Vaksinasi booster nakes rampung pekan kedua Agustus


Menurut Nadia, studi yang dilakukan mengamati kasus konfirmasi positif COVID-19 pada kejadian perawatan dan kematian karena COVID-19 pada tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksinasi Coronavac dosis pertama dan kedua, serta tenaga kesehatan yang belum divaksinasi.

Hasil dari studi tersebut, lanjutnya, menyimpulkan bahwa pada periode Januari-Maret 2021, vaksin Coronavac cukup efektif dalam mencegah infeksi COVID-19.

Namun, pada periode April-Juni 2021, kata Nadia, vaksinasi lengkap kurang cukup melindungi tenaga kesehatan dari infeksi COVID-19.

"Meskipun demikian, vaksinasi lengkap masih efektif melindungi dari resiko perawatan dan kematian akibat COVID-19," katanya.

Pada periode April sampai Juni 2021, efektivitas Coronavac dalam mencegah perawatan dan kematian akibat COVID-19 lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, kata Nadia.

"Efektivitas Coronavac dalam mencegah perawatan sebesar 74 persen, berkurang menjadi 53 persen, sementara efektivitas Coronavac dalam mencegah kematian adalah sebesar 95 persen pada bulan Januari-Maret yang kemudian menjadi 79 persen pada periode April sampai dengan Juni 2021," katanya.

Baca juga: Menkes minta vaksinasi ketiga tidak dialihkan ke bukan nakes

Menurut Nadia, hal tersebut membuktikan bahwa vaksinasi masih sebagai alat yang efektif dalam menekan risiko perawatan dan kematian pada tenaga kesehatan, walaupun risiko terhadap paparan virus bagi tenaga kesehatan sangat tinggi.

"Atas dasar ini Kemenkes memberikan vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk menambah perlindungan bagi nakes yang berisiko tinggi terinfeksi COVID-19 karena tugasnya," ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021