Jakarta (ANTARA) - Pemerintah China telah meminta pembuat mobil untuk memperkuat perlindungan data dan menyimpan data kunci yang dihasilkan secara lokal di negara itu, Reuters melaporkan, dikutip pada hari Senin.

Pembuat mobil perlu mendapatkan persetujuan peraturan untuk keduanya ketika mereka perlu mengekspor data penting dan sebelum mereka memperbarui sistem dalam mobil, menurut kebijakan baru yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi di situs webnya.

Baca juga: MINI dan kamera GoPro kini saling terhubung

Kebijakan tersebut tidak termasuk garis hukuman jika perusahaan gagal mengikuti aturan.

Ini terjadi di tengah dorongan China untuk memastikan keamanan data yang dihasilkan oleh kendaraan yang terhubung karena proliferasi mobil pintar seperti Tesla memicu kekhawatiran tentang keamanan nasional, dan sejalan dengan tujuannya yang lebih luas untuk memperketat kebijakan seputar privasi.

China mengeluarkan pada bulan April versi kedua dari rancangan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi, yang menyerukan platform teknologi untuk memberlakukan langkah-langkah yang lebih ketat untuk memastikan penyimpanan data pengguna yang aman.

Pada bulan September, negara akan menerapkan Undang-Undang Keamanan Data, yang mengharuskan perusahaan yang memproses "data penting" untuk melakukan penilaian risiko dan menyerahkan laporan.

Baca juga: Hyundai kembangkan sistem operasi mobil terhubung gandeng NVidia

Baca juga: Fiat gunakan teknologi Google dan Samsung mulai tahun ini

Baca juga: Samsung kembangkan jaringan 5G untuk mobil terhubung
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021