Jakarta (ANTARA) - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar vaksinasi COVID-19 yang diadakan di Kampus UPNVJ Pondok Labu, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan RI.

“Vaksin kali ini kembali digelar yang ditujukan untuk keluarga besar UPNVJ dan masyarakat umum dalam rangka meningkatkan menciptakan kekebalan komunal dan memperingati Hari Kemerdekaan RI. Tujuannya agar proses vaksinasi pemerintah bisa lebih cepat dan terpantau antusias dari masyarakat sekitar yang cukup banyak. Semoga semua bisa terfasilitasi dengan baik,” kata Rektor UPNVJ Dr. Erna Hernawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu malam.

Erna mengatakan, pelaksanaan vaksinasi tersebut menyediakan 1.000 dosis vaksin sesuai dengan kuota yang disediakan Kemendikbudristek, dengan jenis vaksin AstraZeneca dan Sinovac (Coronavac) dan dibantu oleh kurang lebih 30 tenaga kesehatan.

Kelompok yang menjadi target sasaran kegiatan vaksinasi itu adalah mahasiswa, dosen dan masyarakat umum.

Dia menyebutkan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi, dapat mendaftar terlebih dahulu secara daring melalui tautan yang ada pada google form. Namun bagi masyarakat yang hadir langsung tanpa mendaftar secara daring tetap akan dilayani.

Camat Cilandak Mundari mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya untuk mempercepat proses vaksinasi masyarakat.

“Saya berharap target selanjutnya wilayah Cilandak bisa kembali dibuka sentra vaksin seperti ini. Saya berharap kita semua bisa terus bersinergi untuk mempercepat vaksinasi masyarakat,” ujar Mundari.

Koordinator tenaga kesehatan dr. Ibnu menjelaskan sentra vaksinasi yang diselenggarakan di UPNVJ merupakan pelaksanaan kedua dengan mitra yang berbeda dan tidak ada perbedaan dalam proses pelaksanaan dengan kegiatan vaksinasi yang sebelumnya.

“Untuk upaya penanganan KIPI, UPNVJ sudah menyiapkan beberapa fasilitas jika kemungkinan tersebut terjadi, seperti ruangan khusus, peralatan medis yang mumpuni dan juga mobil ambulans jika dibutuhkan. Tetapi alhamdulillah per hari ini tidak ada pasien yang mengalami KIPI,” kata dia.

Terkait dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Ibnu mengatakan semua orang akan mengalami KIPI, walaupun dampak antara orang satu dengan orang lain juga bisa sangat berbeda.

Dampak yang dirasakan, kata dia, dapat berupa rasa nyeri, kemerahan dan pembengkakan di area tubuh yang mengalami infeksi setelah diberikan imunisasi.

“KIPI ini tidak bisa digeneralisasi, karena KIPI tidak hanya terjadi saat vaksin saja, tetapi juga dari beberapa obat. KIPI tergantung dari kondisi tubuh penerima vaksin atau obat. Untuk menghindari KIPI yang kita butuhkan hanyalah kondisi tubuh yang fit dan konsumsi makanan yang sehat,” kata Ibnu.

Seorang warga Cinere, Depok Nurkholis (40) juga mengatakan cukup terbantu dengan pelaksanaan vaksin yang diselenggarakan UPNVJ dan Kemendikbudristek.

“Pelayanannya sangat baik, tidak seperti yang saya bayangkan akan ada antrean yang banyak, tapi di sini tidak. Saya mendukung program vaksinasi ini karena saya sangat berharap pandemi ini segera berakhir,” ujar Nurkholis.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021