Dana sebesar Rp24 miliar tersebut akan digunakan untuk membantu sebanyak 10.000 anak
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya menyiapkan anggaran Rp24 miliar untuk anak yatim karena orang tuanya meninggal dunia akibat COVID-19.

"Memang belum sempurna. Kami mencoba mengumpulkan dari anggaran-anggaran yang ada, sehingga kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp24 miliar untuk anak yatim akibat COVID-19," katanya saat berkunjung di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu petang.

Ia mengatakan, pihaknya masih berusaha mengumpulkan data dari daerah untuk anak yang tiba-tiba menjadi yatim karena COVID-19 seiring dengan banyaknya anak menjadi yatim setelah orang tuanya meninggal akibat COVID-19.

Baca juga: Mensos Risma: 24,7 juta keluarga akan terima Program Sembako pada 2022

"Dana sebesar Rp24 miliar tersebut akan digunakan untuk membantu sebanyak 10.000 anak yang diprioritaskan untuk anak yatim akibat COVID-19," katanya.

Ia berharap ribuan anak yatim tersebut mendapat bantuan pada tahun 2022, kecuali mereka yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) karena dalam bantuan tersebut ada bantuan untuk anak-anaknya.

Dalam kesempatan itu, mantan Wali Kota Surabaya itu juga mendatangi tiga anak yatim dan memberikan motivasi untuk tetap semangat dalam menjalani hidup.

Baca juga: Kemensos lindungi dan penuhi hak anak korban kekerasan di masa pandemi

Baca juga: Kemensos siapkan aturan hak asuh anak yatim piatu terdampak COVID-19


"Saya hidup dengan 70 anak yatim, ada yang jadi Jenderal, ada yang jadi Paspampres, ada dokter, ada insinyur. Untuk itu, kalian tidak boleh menyerah," ujarnya kepada anak yatim.

Risma juga melakukan kroscek data penyaluran bantuan sosial dengan sistem perbankan di Kantor Kecamatan Rambipuji, selanjutnya menyalurkan bantuan asistensi rehabilitasi sosial (atensi) yakni bantuan kewirausahaan, bantuan kebutuhan dasar paket sembako, dan bantuan anak yatim akibat COVID-19, serta bantuan untuk disabilitas.

"Kalian sekarang jadi anak-anak Bu Risma. Jangan patah semangat ya, kalian harus mampu, harus bisa berhasil meski bapak sudah tidak ada, sehingga harus tetap sekolah," ujarnya.

Baca juga: Kemensos beri penghargaan kepada aparat penegak hukum pengawal bansos

Baca juga: Mensos minta dua hari selesaikan rekening KPM PKH terblokir di Jateng

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021