GBC sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di bawah manajemen PT KIT berkomitmen menyediakan fasilitas terbaik untuk menunjang kegiatan tenan,
Batang (ANTARA) - PT Kawasan Industri Batang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap membangun fasilitas penunjang seperti apartemen eksekutif, mal, dan ruang komersial sebagai upaya mendukung kegiatan tenan yang akan mengisi Kawasan Grand Batang City (GBC).

"GBC sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di bawah manajemen PT KIT berkomitmen menyediakan fasilitas terbaik untuk menunjang kegiatan tenan," kata Direktur Utama PT KIT Batang Galih Saksono di Batang, Selasa.

PT Kawasan Industri Batang (KITB) baru saja melakukan penandatanganan MoU dengan PT PP Properti Tbk yang bertempat di Marketing Gallery GBC.

Baca juga: Peletakan batu pertama dua perusahaan asing KITB dijadwalkan Oktober

Galih mengatakan KIT Batang membutuhkan 'support' dari para mitra dalam upaya mengembangkan GBC karena selain lahan industri juga terdapat lot-lot komersil untuk pengembangan.

"Kami rasa tepat apabila PT PP Properti Tbk berminat kerja sama pada pengembangan ini karena keahliannya (expertise) memang pada bidang hal itu," katanya.

Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Properti Tbk I Gede Upeksa Negara mengatakan pengembangan fasilitas penunjang ini sejalan dengan usaha bisnis yang dikelolanya.

GBC, kata dia, merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang memiliki potensi besar karena didukung penuh oleh pemerintah pusat dan daerah guna mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.

"Datangnya demografi baru pada kawasan ini akan membuat adanya kebutuhan ketersediaan fasilitas dari segi hunian 'real estate' untuk mendukung kelancaran proses bisnis di kawasan itu," katanya.

Baca juga: Pemprov Jawa Barat beberkan tiga penyebab selalu jadi juara investasi

I Gede Upeksa mengatakan PP Properti akan andil dalam mengembangkan kota kecil (town ship) pada klaster pertama dan klaster tiga.

"Pengembangan GBC tahap pertama sudah dibangun beberapa fasilitas pendukung dan konektifitas kawasan seperti simpang susun tol KM. 371+800 dan jalan sekunder sepanjang 11,4 kilometer," katanya.

Selain itu, kata dia, juga dibangun jalan utama sepanjang 5,2 kilometer, marketing gallery, perluasan stasiun dan dryport, jaringan listrik, suplai air baku, rumah susun sederhana, dan instalasi pengolah limbah sampah.

"Semua pembangunan penunjang itu direncanakan selesai pada triwulan III 2021," kata I Gede.

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021