Untuk WIKA dengan porsi 19 persen, maka nilai untuk ekuitasnya sekitar Rp170 miliar
Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA sedang menyiapkan badan usaha pelaksana atau BUP untuk kegiatan usaha baru yakni penyelenggaraan kebandarudaraan dengan target pembentukannya rampung pada November 2021.

Direktur Human Capital dan Pengembangan WIKA Mursyid mengatakan perseroan akan masuk bisnis bandara bersama PT Angkasa Pura I (Persero) dan Incheon International Airport Corporation dengan komposisi kerja sama operasinya adalah sebagai lead yakni AP I dengan kepemilikan saham 51 persen, kemudian Incheon 30 persen, dan WIKA 19 persen.

"Saat ini, kami sedang menyiapkan pembentukan badan usaha pelaksana atau BUP yang dijadwalkan bisa terbentuk pada akhir November tahun ini," katanya dalam public expo secara  daring di Jakarta, Rabu.

Dia juga berharap hal tersebut sudah bisa berlaku efektif pada April tahun depan.

"Total capex yang akan digunakan sebesar Rp6,9 triliun. Untuk WIKA dengan porsi 19 persen, maka nilai untuk ekuitasnya sekitar Rp170 miliar, yang kita jadwalkan Rp110 miliar pada 2022 dan sisanya pada 2023 serta 2024," ujar Mursyid.

Menurut dia, bisnis baru ini adalah pengelolaan bandara, termasuk melakukan renovasi terminal yang sudah ada, kemudian pengembangan terminal sekaligus bagaimana WIKA mengelola kargo di Bandara Hang Nadim dengan sistem profit sharing.

Untuk yang aero dan non-aero itu 30 persen kepada pemilik Bandara Hang Nadim dalam hal ini BP Batam dan untuk kargonya adalah 60 persen.

Sebelumnya, WIKA merencanakan untuk menjalankan kegiatan usaha penyelenggaraan kebandarudaraan termasuk investasi di Bandara Hang Nadim dengan masa pengelolaan 25 tahun.

Selain itu, WIKA telah memperoleh penunjukan dari Panitia Pengadaan Proyek KPBU Bandara Hang Nadim di bawah Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam), dengan perseroan akan melaksanakan kegiatan manajemen infrastruktur bandara dan penunjangnya.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun Buku 2021 WIKA juga membahas mengenai persetujuan untuk penambahan kegiatan usaha utama perseroan yang tertera dalam anggaran dasar sehingga tidak mengubah pasal 3 anggaran dasar perseroan, sesuai dengan Ketentuan POJK No. 17/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

Bandara Hang Nadim memiliki sejumlah keunggulan kompetitif yaitu landas pacu terpanjang di Indonesia, dan terletak di kawasan perdagangan bebas di regional Asia Tenggara, berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri.

Baca juga: WIKA berencana IPO WIKA Industri dan Konstruksi pada 2022
Baca juga: WIKA raih laba bersih Rp136 miliar pada semester I-2021
Baca juga: WIKA paparkan keberhasilan strategi ekspansi ke luar negeri

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021