Banjarmasin (ANTARA) - Cabang olahraga gulat tetap menjadi andalan kontingen Provinsi Kalimantan Selatan mendulang medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 tahun 2021 di Provinsi Papua.

PON yang akan dibuka Presiden RI Ir H Joko Widodo pada 2 Oktober 2021 tersebut menjadi PON keempat yang diikuti Fahriansyah sebagai salah satu pegulat andalan Kalsel. Fahriansyah menjadi salah satu dari sembilan pegulat yang diturunkan untuk mempertahankan tradisi medali emas yang didapat kontingen Kalsel disetiap ajang PON.

Pegulat kelahiran Rantau (Kabupaten Tapin, Kalsel) pada 26-11-1987 tersebut akan kembali turun di nomor 86 Kg gaya bebas. Fahriansyah lolos ke ajang PON untuk kesekian kalinya karena berhasil meraih medali emas pada ajang pra-PON.

Fahriansyah memang memiliki sejarah panjang membela Kalsel di PON, yakni, dari PON ke-17 tahun 2008 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), turun di nomor 74 Kg, dia sudah meraih medali emas. Di PON ke-18 tahun 2012 di Provinsi Riau, Fahriansyah kembali jadi andalan pada nomor 74 Kg, kegigihannya dalam bertarung pun tidak bisa dikalahkan lawan, hingga kembali mempertahankan medali emasnya.

Baca juga: Fahriansyah Bangga Pertahankan Medali Emas Gulat SEA Games

Tapi di PON ke-19 tahun 2016 di Provinsi Jawa Barat, Fahriansyah yang naik kelas ke nomor 86 Kg, harus merelakan medali emasnya direbut lawan, dia hanya meraih medali perunggu. Bukan tanpa alasan Fahriansyah harus kalah, cedera yang menderanya membuatnya harus kalah dengan lawan yang sebenarnya sudah dikalahkannya pada pra-PON. Padahal pada pra-PON tahun 2015 itu dia meraih medali emas.

Pada PON ke-20 tahun 2021 di Papua ini, Fahriansyah bertekad merebut kembali medali emasnya, dia pun sudah sangat siap untuk bertanding meraih prestasi di PON yang mungkin terakhir kalinya bisa diikutinya lagi.

Baca juga: Para pegulat Kalsel peraih medali PON Jabar turun lagi di PON Papua Usia yang terus bertambah, kini usianya akan menapaki 34 tahun, di mana peraturan cabang olahraga gulat nasional pada PON hanya membatasi maksimal usia 35 tahun bagi atlet yang boleh ikut, Fahriansyah bertekad mendapat kado manis di akhir karirnya di PON ini.

Dia pun merasa mampu untuk meraih prestasi tertinggi di nomor 86 Kg yang diikutinya kali ini, karena lawan yang akan dihadapinya dapat diperhitungkan kemampuannya. Sebab sudah jadi lawannya di pra-PON. "Mereka sangat hebat-hebat, tapi saya harus percaya diri mampu melawan mereka hingga menang, sebagaimana pada pra-PON, saya bisa meraih medali emas," tuturnya.

Fahriansyah menyatakan terus berlatih mengasah kemampuan, menjaga stamina dan semangat untuk mewujudkan mimpinya terbut di PON Papua. Meskipun pandemi COVID-19 yang terus mengancam, menjaga protokol kesehatan dan stamina harus terus dilakukannya dengan disiplin dibawah bimbingan para pelatihnya.

Dia percaya, dengan berlatih yang kuat, disiplin dan taat pada bimbingan pelatih, prestasi akan didapat, di mana ini yang dijalaninya hingga sampai berprestasi baik ajang nasional hingga internasional.

Selanjutnya pegulat Timnas

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021