Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menekankan pentingnya pendidikan karakter bagi anak guna mempersiapkan generasi mendatang yang berkualitas menuju Indonesia Layak Anak 2030 dan Indonesia Emas 2045.

"Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, sepertiga penduduk Indonesia atau 84,4 juta adalah anak-anak berusia 0-18 tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 38 persen adalah anak usia dini berusia 0-6 tahun, sementara 36 persen adalah anak usia 6-14 tahun yang kebanyakan sedang menuntut ilmu di jenjang sekolah dasar. Hal strategis dan penting dilakukan adalah memprioritaskan implementasi pembangunan nasional yang mengedepankan pemenuhan hak anak," kata Menteri Bintang melalui siaran pers di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemen PPPA lakukan sejumlah upaya atasi isu perempuan dan anak

Bintang menekankan pentingnya dukungan terhadap tumbuh kembang anak yang berkualitas. Lembaga pendidikan, terutama tingkat KB (kelompok belajar), TK dan SD harus mampu memfasilitasi secara profesional sarana dan prasarana yang mendukung stimulasi, target pembelajaran dan pendidikan karakter bagi anak.

"Bersama dengan orang tua, tenaga pendidik harus dapat mencari jalan keluar berbagai luapan ekspresi anak-anak yang tentunya dengan mengedepankan perspektif pemenuhan hak anak. Sudah menjadi tugas kita sebagai orang dewasa untuk memahami bahasa anak-anak. Karena mengantarkan anak-anak yang berkualitas untuk meraih cita-citanya merupakan investasi kepada calon pemimpin bangsa. Investasi yang berdampak langsung pada kesejahteraan, kesuksesan dan kemajuan negara," kata Menteri.

Dia menegaskan Kemen PPPA siap bersinergi, berkolaborasi demi memastikan hak anak-anak Indonesia terpenuhi dan terlindungi sebaik-baiknya, di antaranya melalui inisiasi Satuan Pendidikan Ramah Anak yang merupakan salah satu indikator terbentuknya Kabupaten/Kota Layak Anak.

Baca juga: Menteri PPPA: Masih sedikit televisi berikan tayangan khusus anak
Baca juga: BKKBN-Kemen PPPA sebut edukasi perkawinan anak perlu lebih digalakkan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021