Timika (ANTARA) - Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang lebih dikenal dengan nama Yenny Wahid secara resmi membuka pertandingan panjat tebing PON XX Papua di Arena Panjat Tebing Kelurahan Timika Jaya SP2, Senin.

Pembukaan pertandingan panjat tebing PON XX Papua ditandai dengan pemukulan tifa oleh Yenny Wahid bersama Bupati Mimika Eltinus Omaleng dan Ketua Federasi Panjat Tebing Provinsi Papua Cesar Avianto Tunya, disaksikan langsung oleh para atlet yang berasal dari 27 provinsi.

Sebanyak 27 provinsi yang ambil bagian dalam pertandingan tersebut adalah Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Babel, Maluku, NTB, Riau, Sulsel, Sulteng, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Sulbar dan tuan rumah Papua.

Mereka akan memperebutkan kuota 12 medali emas, perak dan perunggu.

Yenny yang merupakan putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurahman Wahid alias Gusdur ini mengatakan PON XX Papua sangat istimewa.

Ada tiga alasan utama mengapa Yenny menyebut PON XX Papua sangat istimewa, yaitu karena berlangsung di tengah tantangan berat pandemi global COVID-19.

"Meskipun di tengah tantangan berat, tapi Indonesia bertekad tetap melaksanakan PON. Ini patut kita syukuri sekaligus kita jaga dan kawal bersama melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat," ajak Yenny.

Selain itu, katanya, PON XX Papua juga istimewa lantaran baru pertama kali ajang olahraga nasional empat tahunan itu berlangsung di kawasan paling timur Indonesia.

Dengan berbagai keterbatasan, katanya, kini ribuan orang dari 33 provinsi datang dan membanjiri Papua pada empat klaster yaitu Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke.

"Seluruh atlet terbaik dari semua provinsi di Indonesia datang ke Papua supaya mereka bisa meraih prestasi maksimal," ujarnya.

Yenny menyambut baik perhatian Bupati Mimika Eltinus Omaleng yang mengingatkan seluruh panitia dan relawan agar memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh tamu yang datang ke wilayahnya.

"Jangan sampai para atlet terlambat makan, kelelahan dan lain-lain," ujar Yenny mengingatkan.

Secara khusus Yenny memuji fasilitas Stadion Panjat Tebing Kabupaten Mimika sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini.

Cabang panjat tebing mulai dipertandingkan pada PON 1996 Jakarta sebagai pertandingan eksibisi, kemudian pada PON 2000 Surabaya mulai dipertandingkan secara mandiri dan barulah pada PON 2004 dipertandingkan secara resmi sebagai cabang khusus.

Yenny berharap atlet tuan rumah Papua juga bisa mengukir prestasi terbaik pada pagelaran PON XX ini.

"Di sini banyak sekali atlet juara dunia yang akan bertanding. Mereka bukan cuma mengukir prestasi di Indonesia tapi sudah mendunia.Terakhir kemarin atlet kita meraih medali di Swiss. Sebelumnya dua atlet kita telah memecahkan rekor dunia di Salt Lake City Amerika Serikat. Ada juga atlet putri yang sampai sekarang masih memegang rekor kejuaraan dunia," kata Yenny.

Pada akhirnya Yenny berharap PON XX Papua bisa menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bangkit dari pandemi global COVID-19.

"Hanya dengan disiplin dan komitmen kuat ditambah kekompakan maka kita bisa mengatasi pendemi ini," harapnya.

Baca juga: Panjat Tebing Sumbar bidik satu emas di PON Papua
Baca juga: Angga Cahya mulai 'panas' jelang kompetisi Panjat Tebing PON XX Papua
Baca juga: Tim panjat tebing Kaltim mulai adaptasi cuaca Mimika

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021