Sidoarjo (ANTARA News) - Petani dan nelayan di tiga daerah diberi kesempatan untuk berdialog dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pencanangan Gerakan Nasional "Mari Hadapi Anomali Iklim Bersama" di Sidoarjo, Jawa Timur.

Disela kunjungannya ke Jawa Timur, Presiden akan menggelar dialog melalui telekonferensi dengan nelayan di Makassar (Sulsel), Samarinda (Kaltim) dan Medan (Sumut).

Telekonferensi digelar Presiden Yudhoyono di Desa Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jumat.

"Kami minta setiap daerah menunjuk satu perwakilan untuk mengajukan pertanyaan kepada Bapak Presiden. Setiap daerah hanya mendapat jatah tujuh menit," kata Tia Diran, pemandu video telekonferensi dari tempat acara di Jalan Raya Lebo Sidoarjo.

Sayangnya, dalam pengecekan, Jumat pagi, tempat telekonferensi di Medan dan Makassar masih sepi. Kursi yang disiapkan untuk tamu undangan di dua ibu kota provinsi berbeda itu banyak yang kosong.

"Tolong Bapak Gubernurnya suruh telepon semua undangan karena Bapak Presiden sudah dalam perjalanan menuju tempat acara," kata Tia mengingatkan.

Seorang pria dari Medan melaporkan melalui jalur video konferensi bahwa banyak tamu undangan yang belum hadir karena sedang mengikuti pelantikan pejabat provinsi setempat.

Saat itu, Presiden dan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono beserta rombongan sudah meninggalkan Gedung Negara Grahadi Surabaya, menuju Jalan Raya Lebo.

Sementara itu, usai mencanangkan Gerakan Nasional "Mari Hadapi Anomali Iklim Bersama" di halaman kantor PT Pengembangan Agrobisnis di Jalan Raya Lebo, Presiden dan rombongan akan meninjau rumah hijau.

Konsep rumah hijau merupakan salah satu solusi dalam menghadapi krisis pangan akibat anomali iklim.

Dalam acara tersebut, Presiden dijadwalkan mengajak masyarakat meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan.

(M038/P004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011