Manado (ANTARA) - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulawesi Utara Praseno Hadi menyebutkan tumbuhnya perekonomian Sulut sebesar 8,49 persen ikut disokong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

"Angka ini bisa dicapai karena peran besar dari UMKM dan UKM Sulut bersama-sama memajukan perdagangan dalam negeri maupun lewat kegiatan ekspor," kata Praseno di Manado, Rabu.

Pemprov Sulut menggelar 'Talkshow Export Hybrid' dan 'Pelatihan ekspor Coaching Program for New Exporter' (CPNE) bertemakan "Provinsi Sulut sebagai pintu gerbang UKM Ekspor di wilayah Indonesia Timur untuk masuk pasar dunia".

"Program ini selaras dengan misi Pak Gubernur yang ingin betul-betul menjadikan Sulut sebagai pintu gerbang terutama di Asia Pasifik," ujarnya.

UMKM Sulut menurut dia, sudah menunjukkan berbagai perkembangan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan salah satunya lewat acara 'Bangga Buatan Indonesia' yang di dalamnya mendidik pelaku usaha agar semakin bertumbuh.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), James Rompas mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen lembaganya memberikan dukungan kepada UMKM agar para pelakunya bisa naik kelas melalui kegiatan ekspor berkelas.

"Produk-produk Sulut sangat diminati di mancanegara terutama seperti hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan lain sebagainya. Untuk itu perkembangan ekspor di Sulut selalu naik hingga mencapai 1,19 persen," katanya.

Hadir dalam pelatihan yang diikuti 50 peserta itu Direktur Jendral Kekayaan Negara Ronald Silaban, perwakilan Kementerian Keuangan, sejumlah pejabat terkait, serta para pelaku UMKM di Sulut.
Baca juga: Gernas BBI, Gubernur targetkan UMKM Sulut "go digital"
Baca juga: Wagub Sulut ajak UMKM hasilkan produk kreatif dan berkualitas

 

Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021