Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis, terseret oleh aksi jual saham sektor teknologi setelah China mengatakan akan menetapkan aturan tata kelola untuk algoritma dalam waktu sekitar tiga tahun.

Indikator utama Bursa Efek Hong Kong, Indeks Hang Seng (HSI) terkikis 0,36 persen atau 87,86 poin menjadi menetap di 24.575,64 poin. Sedangkan Indeks China Enterprises melemah 0,39 persen atau 34,06 poin menjadi ditutup di 8.726,38 poin.

Secara triwulanan, Indeks Hang Seng anjlok 14,8 persen, kerugian terbesar sejak kuartal I-2020. Indeks China Enterprises juga terperosok 18,2 persen, penurunan terbesar dalam enam tahun.

Indeks Teknologi Hang Seng merosot 1,3 persen.

Administrasi Cyberspace China mengatakan pada Rabu (29/9) bahwa algoritma yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi harus menjunjung tinggi nilai-nilai inti sosialisme dan bahwa perusahaan harus menetapkan sistem untuk keamanan dan tanggung jawab algoritma.

Indeks kelas berat Alibaba Group tumbang 4,1 persen, menyeret indeks acuan kota itu turun 76 poin.

Sub-indeks properti dan sub-indeks properti daratan masing-masing naik 1,6 persen dan 3,6 persen, setelah bank sentral China mengatakan lembaga keuangan harus mempertahankan perkembangan pasar properti yang stabil dan sehat serta melindungi hak-hak konsumen.

Pasar properti telah mencapai titik terendah dan dengan kebijakan yang lebih menguntungkan terlihat ke depan, ini adalah saat yang tepat untuk menambahkan sektor properti dan manajemen properti China, kata CGS-CIMB Securities.

China Evergrande Group yang sarat utang jatuh hampir 4,0 persen setelah melewatkan pembayaran bunga obligasi yang jatuh tempo pada Rabu (29/9), pembayaran utang luar negeri kedua yang belum dibayar dalam seminggu.

Sub-indeks yang melacak saham-saham perawatan kesehatan bertambah 1,1 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021