Tapi yang tidak bisa kita kendalikan (adalah jaga jarak)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Merauke Lilis Adi Sulistiyanto mengatakan banyak tantangan yang harus dihadapi untuk dapat mengajak warga di Provinsi Papua menerapkan protokol kesehatan (prokes) saat Pekan Olahraga Nasional XX (PON).

“Banyak tantangan berat di PON. Kita klaster Merauke, bagaimana kita mitigasinya mengurangi risikonya supaya tidak berkembang,” kata Lilis dalam webinar Torang Bisa! Taat Prokes, Sukseskan PON XX 2021 Papua yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Lilis menjelaskan banyaknya tantangan tersebut, terjadi akibat adanya pemahaman masyarakat di Provinsi Papua yang berbeda saat menanggapi permasalahan terkait dengan protokol kesehatan atau COVID-19.

Menurut Lilis hal tersebut wajar terjadi karena klaster COVID-19 hanya terkonsentrasi di kota. Sedangkan, untuk kampung yang berada di sekitar kota banyak yang masih termasuk ke dalam zona hijau sehingga masih ada masyarakat yang berpikir tidak ada virus SARS-CoV-2 di daerahnya.

Tantangan selanjutnya adalah terdapat pendatang dari luar daerah yang terkonfirmasi COVID-19, sehingga pihaknya harus lebih meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya pemakaian masker yang di mulai dengan pemberian masker kepada pengunjung tempat PON XX diadakan.

Melalui pemberian masker tersebut, dia mengaku masyarakat secara perlahan mulai memahami dan menggunakan masker saat masuk ke arena pertandingan. Namun, adanya antusias yang tinggi membuat banyaknya warga yang berusia muda datang tanpa menjaga jarak.

Akibatnya, pihaknya harus memberlakukan aturan masuk ke arena pertandingan dengan lebih ketat sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Baca juga: Satgas Prokes PON Papua libatkan relawan bagikan masker

Baca juga: Relawan Mobil Masker gencar bagikan masker jelang PON Papua


“Semua lapisan masyarakat dan anak muda antusias, yang tadinya lockdown, tidak ada kegiatan sekarang ada pesta olahraga. Kita memang yang harus adalah jaga jarak, tapi yang tidak bisa kita kendalikan (adalah jaga jarak),” kata Lilis.

Anggota relawan dari Satgas COVID-19 PON XX Papua khusus Kabupaten Jayapura Yolanda mengatakan pembagian masker yang dilakukan oleh pihaknya dilakukan menggunakan mobil yang berkeliling dan difokuskan kepada warga sekitar karena banyak pendatang yang menghadiri sejumlah area di sekitar tempat PON XX berlangsung.

“Mobil maskernya kita lebih fokus ke warga. Jadi kita kebanyakan (datang) di pasar, lalu di tempat-tempat keramaian. Seperti tempat wisata di sini,” kata Yolanda.

Dalam memberikan masker kepada warga setempat, dia mengaku hal tersebut merupakan hal yang baru untuk diterapkan sehingga masih dapat ditemukan warga yang tidak mau menggunakan masker.

Yolanda menjelaskan, banyak orang tua khususnya yang berada di pasar sekitar enggan untuk menggunakan masker dan akan marah apabila diberikan teguran oleh relawan yang melakukan sosialisasi di sana. Hal yang sama juga terjadi di sejumlah titik perkampungan.

Yolanda mengatakan untuk dapat mengatasi masalah itu, pihaknya meminta bantuan kepala kampung dan tetua adat untuk menjelaskan pentingnya pemakaian masker pada masyarakat.

“Kedua mungkin di titik perkampungan. Kalau perkampungan, kami sudah berikan langsung ke kepala kampung atau tetua adat yang ada di kabupaten, khususnya Kabupaten Jayapura,” kata Yolanda.

Baca juga: BNPB: 400 ribu masker terdistribusi di Mimika saat PON Papua

Baca juga: Satgas Protokol Kesehatan bagi ribuan masker di Mimika


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021