Pontianak (ANTARA News) - Sejumlah elemen mahasiswa yang berunjukrasa di Gedung DPRD Kalimantan Barat, melakukan "sweeping" terhadap para anggota legislatif daerah itu, Selasa, untuk memastikan aspirasinya didengarkan.

Namun demonstran dari Himpunan Mahasiswa Islam, Persatuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia, dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia tidak menemukan satu orang pun anggota DPRD Kalbar di ruangan yang mereka datangi.

Menurut Lidya, Ketua PMKRI Kota Pontianak, mereka ingin anggota DPRD Kalbar mau mendengarkan aspirasi masyarakat.

Ia mengatakan, banyak masalah di Kalbar yang belum tuntas. "Masalah perbatasan, infrastruktur, tenaga kerja ilegal, transparansi, jalan yang rusak," kata Lidya.

Ahmad Fauzi dari HMI Kota Pontianak mengatakan, mahasiswa mencoba menyuarakan aspirasi masyarakat.

Faktanya, lanjut dia, Dewan hanya berani turun saat kampanye untuk bertemu masyarakat. "Kalau tidak, Kalbar akan bobrok. Contoh 10 tahun terakhir, Ketapang terkena banjir besar."

Ia menambahkan, di daerah perbatasan hingga saat ini belum terlihat realisasi pembangunannya.

"Daerah perbatasan sudah seharusnya diperkuat sehingga dapat mengantisipasi berbagai masalah seperti TKI ilegal," kata Fauzi.

(T011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011