Meskipun berbagai pembatasan akibat pandemi masih berlangsung, jumlah pelaku ekspor baru kian bertambah
Jakarta (ANTARA) - Usaha kecil dan menengah (UKM) binaan Kementerian Perdagangan yang mengikuti program pendampingan ekspor (export coaching program/ECP) pada 2021, yakni CV Mebel Internasional, melakukan perluasan pasar ekspor produk furnitur ke Uni Emirat Arab (UEA) senilai 28,5 ribu dolar AS dari Semarang, Jawa Tengah.

"Meskipun berbagai pembatasan akibat pandemi masih berlangsung, jumlah pelaku ekspor baru kian bertambah. Kami ucapkan selamat kepada CV Mebel Internasional yang berhasil melakukan ekspor ke Uni Emirat Arab," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.

Didi berharap kegiatan ekspor itu menginspirasi pelaku usaha lainnya di seluruh Indonesia untuk terus melakukan kegiatan serupa sebagai bagian dari pemulihan ekonomi nasional.

Turut hadir dalam pelepasan ekspor yakni Kepala Balai Besar Pelatihan dan Pendidikan Ekspor Indonesia (PPEI) Kemendag Heryono Hadi Prasetyo dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah M Arif Sambodo.

Heryono menyampaikan CV Mebel Internasional merupakan peserta ECP untuk wilayah Jawa Tengah berhasil mendapatkan permintaan dari UEA dengan memanfaatkan lokapasar internasional yang difasilitasi ECP.

Momentum pemulihan ekonomi yang ditandai peningkatan permintaan ekspor harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Peluang yang ada harus digarap sebaik-baiknya oleh pelaku usaha Indonesia untuk mengekspor produk mereka ke pasar global.

"Kami terus memberikan fasilitasi untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM Indonesia melalui berbagai program dengan berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak," ungkap Heryono.

Sebelumnya, peserta ECP Jawa Tengah, yaitu CV Megatrading Agri Corpora (MAC) di Klaten melakukan ekspor perdana ke Rusia pada Mei 2021 lalu.

Peserta Jawa Tengah lainnya yang juga berhasil yaitu CV Sinar Mulyo Kapok (Pati), CV Janitra Abadi Berkah (Semarang), dan CV Cahaya Anak Negeri (Magelang). Hingga kini, total telah ada lima peserta ECP asal Jawa Tengah yang melakukan ekspor selama program berlangsung.

Adapun produk utama kelima peserta tersebut yaitu furnitur, briquette charcoal, kapok fiber, handicraft dengan nilai keseluruhan sebesar 116.220 dolar AS. Sementara untuk tujuan ekspor yaitu UEA, Rusia, Jerman, Brasil, Singapura, dan India.

Khusus UEA merupakan pasar nontradisional yang menjadi negara potensial bagi Indonesia untuk mengembangkan ekspor.

Hal itu mengingat UEA menjadi hub untuk memasuki ke kawasan Timur Tengah lainnya. Selain itu, juga saat ini UAE menjadi tuan rumah Expo 2020 Dubai, pameran berskala internasional yang diikuti seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pameran berlangsung pada 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022.

Sementara itu, Arif berharap pelepasan ekspor ini menjadi motivasi, khususnya bagi 25 peserta ECP 2021 lainnya yang belum melakukan ekspor selama mengikuti ECP. Persentase ekspor furnitur ke UEA tercatat sebesar 0,93 persen dari total nilai ekspor furnitur Jawa Tengah pada periode Januari-Juli 2021.

"Hal ini menandakan bahwa potensi ekspor furnitur ke UEA masih terbuka luas. Selain UEA, negara tujuan nontradisional yang cukup potensial bagi furnitur adalah Spanyol, Kanada, dan Swedia," terangnya.

Baca juga: Percepat UKM rambah pasar global, Kemendag gelar klinik desain
Baca juga: Kemendag akselerasi ekspor untuk produk dekorasi rumah
Baca juga: Kemendag lepas ekspor produk dua UKM binaan ke pasar Asia Selatan


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021