Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) memperkirakan nilai ekspor kerajinan tangan pada 2011 bisa meningkat sampai 20 persen dibanding posisi 2010 yang mencapai 600 juta dolar AS.

"Perkiraan kita naik 10 - 20 persen, karena meski resesi ekonomi, ekspor kerajinan tangan tidak terpengaruh," kata Ketua Asephi Rudy Lengkong dalam acara penandatanganan kerjasama dengan BNI di Jakarta, Rabu.

Sementara selama 2010 transaksi dagang (antarpedagang) kerajinan tangan mencapai 8,076 juta dolar AS naik dibanding posisi 2009 sebesar 7,548 juta dolar AS.

Sedangkan untuk transaksi ritel kerajinan tangan pada 2010 mencapai Rp90 miliar atau naik 5 persen dibanding posisi 2009 sebesar Rp85 miliar.

Dalam acara itu Asephi menandatangani kerjasama dengan BNI untuk penerbitan dan pengelolaan kartu anggota yang akan berfungsi sebagai kartu anggota Asephi dan BNI card private label.

VP Dana dan Jasa Konsumen BNI Donny Bima mengatakan kartu yang bisa berlaku sebagai kartu ATM dan kartu belanja akan diterbitkan sebanyak 2.500 anggota.

"Untuk tahap pertama akan diterbitkan 1.200 kartu, untuk anggota Asephi di Jabodetabek dan Bandung, yang akan diluncurkan pada saat pameran Inacraft April mendatang," katanya.

Kerjasama ini, katanya akan memudahkan anggota Asephi untuk menggunakan layanan BNI di seluruh cabang BNI termasuk untuk mendapatkan kredit usaha rakyat dan kredit wira usaha termasuk layanan khusus ekspor impor melalui berbagai cabang BNI di luar negeri.

(D012/B012/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011