New Delhi (ANTARA) - Sejumlah besar orang di India belum mengambil dosis kedua vaksin COVID-19 pada tanggal jatuh tempo meskipun persediaannya cukup, kata kementerian kesehatan pada Selasa, saat kasus infeksi baru di negara itu turun ke level terendah sejak awal Maret.

Jumlah suntikan harian rata-rata 5 juta bulan ini, seperlima dari puncak September, meskipun negara-negara bagian memiliki persediaan vaksin lebih dari 100 juta karena produksi domestik dari vaksin AstraZeneca melonjak.

Meskipun jumlah infeksi rendah, pejabat kementerian telah mendesak masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi secepatnya. Terlebih di musim festival seperti sekarang ketika pertemuan keluarga dan belanja massal dapat meningkatkan risiko infeksi.

Hampir tiga perempat dari 944 juta orang dewasa India telah menerima setidaknya satu dosis tetapi hanya 31 persen yang telah sepenuhnya diinokulasi. Hal itu terutama disebabkan oleh rentang waktu suntikan yang lebih panjang dari biasanya antara dua dosis AstraZeneca, juga karena banyak orang melewatkan suntikan kedua.

Baca juga: India anjurkan vaksin COVID-19 lokal bagi anak di bawah 12 tahun

"Sejumlah besar penerima manfaat yang memenuhi syarat belum menerima dosis kedua mereka," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.

"Telah ditunjukkan bahwa banyak negara bagian memiliki dosis yang memadai untuk memvaksin orang-orang yang sedang menunggu dosis kedua mereka. Pemerintah India siap memberikan dosis vaksin tambahan... sehingga mereka dapat menyelesaikan tugas yang sudah ditetapkan sebelumnya."

Lebih dari 242 juta orang dewasa India belum mendapatkan satu dosis pun, sementara vaksinasi belum dimulai untuk mereka yang berusia di bawah 18 tahun.

India melaporkan 13.058 infeksi baru pada Selasa, terendah sejak awal Maret dan menjadikan totalnya sebanyak 34,1 juta. Kematian naik 164 menjadi 452.454.

Sumber: Reuters

Baca juga: India izinkan uji coba vaksin Novavax untuk anak usia 7-11 tahun
Baca juga: India akan produksi vaksin Cadila anti COVID-19

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021