Labuan Bajo (ANTARA) - Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) melakukan edukasi kampanye sosial "Bergizi dari Bumi Kami" untuk menurunkan angka kekerdilan (stunting) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

"Program ini merupakan program corporate social responsibility (CSR) bersama yang peduli  terhadap stunting di Indonesia, yang mana salah satu angka stunting terbesar juga berada di Manggarai Barat," kata Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UI Pijar Suciati di Labuan Bajo, Selasa.

Dia mengatakan program kampanye sosial tersebut bekerja sama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Program itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat sasaran mengenai bahan pangan bergizi yang dapat dengan mudah diperoleh di NTT serta cara pengolahan yang baik agar kandungan gizi terjaga.

Kegiatan yang dilakukan yakni focus group discussion (FGD) bersama pemangku kepentingan dan pelatihan memasak yang diikuti oleh 25 kader posyandu dari empat desa di Labuan Bajo.

Baca juga: UI terus berkomitmen jadi kampus bertaraf internasional

Baca juga: UI dapat donasi beasiswa Rp50 miliar dari Dato' Dr. Low Tuck Kwong


Dalam kegiatan memasak bersama kader, Pijar melihat bahwa bahan makanan yang ada di NTT sangat melimpah. Namun, seringkali orang tua tidak tahu bagaimana cara memilih bahan makanan dan cara mengolahnya. Oleh karena itu, mereka pun melakukan pelatihan memasak guna menjelaskan cara mengolah menu sehat bagi anak-anak.

Selain kegiatan memasak bersama kader, tim pengabdian masyarakat dari UI juga menyusun enam menu sehat yang dirangkum menjadi satu dalam kalender 2022 yang dibagikan untuk para kader dan orang tua. Materi edukasi tersebut juga tersedia secara audio visual yang bisa diakses di youtube.

Sementara itu Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Muhammad Sutopo mengatakan program ini merupakan bentuk kepedulian bagi masyarakat serta dukungan atas program pemerintah untuk menurunkan angka kekerdilan sebagai wujud langkah peningkatan kesehatan dan kualitas sumber daya manusia di NTT.

Dia meyakini melalui gizi yang cukup maka akan muncul kader anak bangsa Labuan Bajo yang berprestasi dan kreatif.

Pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Manggarai Barat Fransiskus Sodo menyebut angka kekerdilan di Manggarai Barat berdasarkan laporan terakhir sebesar 15,1 persen dari jumlah balita yang diukur.

Sedangkan dalam rapat koordinasi bersama Gubernur NTT beberapa waktu lalu, pemerintah daerah harus bekerja keras untuk menekan angka kekerdilan hingga 10 persen pada tahun 2022 mendatang.

Oleh karena itu, dukungan UI dan PT PII menjadi salah satu bentuk kolaborasi yang baik untuk mendukung pemerintah daerah dalam program-program penurunan angka kekerdilan di Manggarai Barat.

"Semoga melalui edukasi dan kampanye ini berbagai potensi pertanian, peternakan, dan perikanan yang ada bisa diolah menjadi makanan bergizi untuk dikonsumsi oleh anak-anak kita," kata Fransiskus.*

Baca juga: PKJS-UI apresiasi dan dorong perkuat penurunan stunting saat pandemi

Baca juga: UI: Rokok berdampak pada kemiskinan hingga kekerdilan

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021