Bandung (ANTARA) - Tak pernah terlintas di benak seorang Ahardianti, salah seorang jurnalis perempuan di Bandung, Jawa Barat, bahwa tiga bulan lalu atau pada awal Oktober 2021 dirinya terpapar COVID-19.

Saat itu, perempuan yang akrab disapa Arie ini mengaku sangat terpukul karena virus corona tak hanya menjangkiti dirinya namun juga ketiga buah hatinya dan sang suami tercinta.

Arie mengaku heran karena sejak kasus COVID-19 sedang "mengamuk" di Tanah Air ini, dirinya sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan saat harus liputan ke lapangan.

Termasuk anak-anaknya yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan sang suami yang bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

Bahkan seusai liputan ke lapangan, dirinya langsung pulang ke rumah.

Karena bergejala ringan, tenaga medis di tempat Arie dan keluarganya menjalani tes usap PCR (polymerase chain reaction) menyarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Arie berkisah menjalani isolasi mandiri sekeluarga bukan lah perkara yang mudah, khususnya terkait dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

"Kalau dari keluarga kita hanya satu orang yang terkena, mungkin akan lebih mudah melaluinya. Tapi lain ceritanya kalau semua anggota keluarga kita terkena COVID-19. Itu luar biasa sekali rasanya saat itu," kata Arie.

Di awal menjalani isoman, Arie mengaku sempat kewalahan memenuhi kebutuhan sehari-harinya, khususnya dalam memenuhi kebutuhan obat-obatan dan vitamin.

Beruntungnya, kata Arie, sejumlah rekan sesama jurnalis di Bandung memberikan bantuan kepada dirinya.

Seperti bantuan dari Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB).

FDWB, kata Arie, memberikan bantuan berupa sejumlah vitamin seperti vitamin C, D, zink hingga buah-buahan.

Bantuan dari FDWB tersebut, kata Arie, dikirimkan ke rumahnya melalui layanan GoSend.

Adanya bantuan dari rekan sesama jurnalis tersebut, kata Arie, sangat dirasakan manfaatnya. Terlebih saat itu, sejumlah multivitamin seperti vitamin D dan zink sulit didapatkan di apotek sekitar rumahnya.

Asupan berbagai macam suplement tersebut mempercepat proses pemulihan tubuhnya dari COVID-19.

Setelah kondisi badannya membaik, Arie pun bisa kembali bangkit dan bekerja kembali sebagai kuli tinta dengan metode WFH.

Dan tugasnya sebagai seorang jurnalis yang memberikan berbagai informasi, termasuk perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia bisa Kembali dilakukannya karena kondisi badannya mulai membaik dengan adanya bantuan dari FDWB yang dikirimkan lewat GoSend.

"Bantuan berupa makanan atau obat-obatan dan vitamin dari sesama rekan jurnalis yang dikirim melalui layanan GoSend, sangat-sangat membantu saya untuk bangkit dan recovery selama masa isoman di rumah. Tugas saya sebagai jurnalis yang membawa atau memberikan informasi atau berita ke masyarakat bisa kembali saya tunaikan," kata Arie sambil tersenyum.

Semangat untuk bangkit bersama dan bantu-membantu di masa pandemi COVID-19 juga diutarakan oleh jurnalis perempuan lainnya di Kota Bandung, Novianti Nurulliah.

Ovi, sapaan akrab Novi, menuturkan layanan pengiriman barang dari GoJek yakni GoSend sangat membantu dan mempermudah dirinya saat harus mengirimkan stok makanan bagi temannya yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Waktu itu ada teman saya, isoman sendirian di rumah. Dia curhat, bantu saya Vi buat stok makanan ya selama isoman. Akhirnya saya kirim GoFood buat makanan dan sejumlah buah-buah, madu lewat yang saya beli di supermarket lewat GoSend," kata Ovi yang bertugas sebagai wartawan Pikiran Rakyat.

Ovi mengaku senang karena bantuannya tersebut membantu masa pemulihan rekannya yang sedang menjalani isoman di rumahnya.

Sementara itu, Ketua Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB) Debbie Sutrisno menuturkan kondisi masa pandemi COVID-19 yang dihantam dengan varian delta membawa keprihatinan tersendiri, termasuk di kalangan para jurnalis di Kota Bandung.

Banyak rekan jurnalis di Kota Bandung, kata Debie yang terpapar COVID-19. Mereka terpaksa harus menjalani isolasi mandiri karena fasilitas kesehatan seperti rumah sakit saat itu penuh.

Atas dasar semangat saling membantu atau gotong royong, FDWB selaku organisasi perkumpulan wartawan tempatnya bernaung memutuskan untuk memberikan bantuan kepada sejumlah rekan media yang sedang isoman.

"Jumlah bantuan yang kita berikan saat itu mungkin jumlahnya tidak seberapa. Tapi kami yakin bantuan kecil dari kami ini mungkin akan sangat berharga bagi rekan jurnalis yang sedang melakukan isoman," kata dia.

Alasan dirinya memilih layanan GoSend untuk mengirimkan bantuan kepada rekan jurnalis di Kota Bandung yang sedang menjalani isoman karena layanan tersebut mudah diakses.

"Kebetulan saya lumayan sering pake layanan dari Gojek dan sering juga ngirim barang pakai GoSend. Dan saat pandemi ini memang layanan GoSend sangat membantu karena kita bisa dengan cepat, mudah dan aman mengirimkan bantuan ke orang lain yang membutuhkan," kata Debie.

#BangkitBersama

VP Corporate Affairs Transport & Logistic Gojek Teuku Parvinanda dalam Webinar “Kreasi Pewarta Anak Bangsa Wilayah Jawa -Bali” menuturkan layanan jasa pengiriman Gojek mengalami kenaikan permintaan di masa pandemi ini.

Tidak tanggung- tanggung kenaikannya mencapai 40 persen untuk layanan GoSend Instans, GoSend Same Day dan GoShop.

GoSend sendiri menjadi andalan untuk pelaku UMKM di masa pandemi dan tercatat oleh pihaknya, ada peningkatannya dua kali lipat dari UMKM yang menggunakan layanan GoSend.

Dia mengatakan dengan GoSend instan, konsumen bisa memenuhi dan mengirim kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah.

Dan biasanya waktunya juga cukup singkat, hanya sejam dua jam bergantung lokasinya.

Dia menuturkan sejalan dengan inisiatif Gerakan BangkitBersama yang menjadi bagian GoTo dengan mengusung semangat kebersamaan, gotong royong yang menjadi jiwa masyarakat Indonesia.

Dan ini, kata Teuku, datang dari ekosistem Gojek Indonesia.

Selain itu, sejalan dengan inisiatif BangkitBersama, GoTo hadir secara komprehensif untuk membantu pelaku UMKM atau bisnis lokal agar tetap tangguh dan mempertahanan pertumbuhan di masa penuh tantangan ini.
 

Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021