Setelah pandemi, dolar menjadi mata uang safe-haven utama tetapi baru-baru ini beta yen (sensitivitas) terhadap harga saham menjadi lebih kuat daripada dolar
Tokyo (ANTARA) - Yen tertahan sementara dolar Australia yang sensitif terhadap risiko menguat pada Rabu pagi, didukung pasar komoditas yang solid dan sentimen risiko positif dari data ekonomi AS yang optimis dan laporan keuangan perusahaan yang menggembirakan.

Mata uang Jepang juga terhambat oleh ekspektasi bahwa Bank Sentral Jepang (BoJ) akan memberikan sinyal komitmen yang kuat untuk mempertahankan pengaturan moneter yang longgar minggu ini, bahkan ketika banyak bank sentral lain di seluruh dunia akan memperketat kebijakan mereka untuk membendung inflasi.

Dolar bertahan kuat di 114,20 yen setelah naik 0,37 persen di sesi sebelumnya, bertengger di dekat level tertinggi empat tahun di 114,695 yang disentuh seminggu lalu.

"Setelah pandemi, dolar menjadi mata uang safe-haven utama tetapi baru-baru ini beta yen (sensitivitas) terhadap harga saham menjadi lebih kuat daripada dolar," kata Ahli Strategi Senior Valas Barclays, Shinichiro Kadota.

Saham Wall Street ditutup pada rekor tertinggi pada Selasa (26/10/2021) berkat perolehan laba perusahaan yang kuat. Data ekonomi AS yang diterbitkan pada Selasa (26/10/2021) juga positif, dengan kepercayaan konsumen meningkat secara tak terduga dan penjualan rumah baru melonjak lebih besar dari yang diperkirakan.

BoJ secara luas diperkirakan akan menurunkan penilaian ekonominya saat pengumuman kebijakannya pada Kamis (28/10/2021), dengan pasar bertaruh tidak ada kenaikan suku bunga tak terduga di waktu mendatang.

Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengadakan pertemuan kebijakannya sendiri pada Kamis (28/10/2021), juga diperkirakan akan lambat dalam pengetatan kebijakannya, menjaga euro tetap terkendali.

Euro berdiri di 1,1594 dolar AS, setelah turun 0,4 persen sejauh minggu ini.

Baca juga: Rupiah diprediksi melemah hari ini, seiring minimnya sentimen domestik

Di sisi lain reli aset-aset berisiko seperti saham dan komoditas menopang dolar Australia dan mata uang terkait komoditas lainnya.

Dolar Australia bertahan kuat di 0,7506 dolar AS setelah tiga hari berturut-turut naik menjelang data inflasi domestik pada Rabu waktu setempat.

Indeks mata uang pasar berkembang mencapai level tertinggi dalam hampir enam minggu.

Namun dolar Kanada kehilangan sebagian kekuatannya karena para pedagang menjadi gelisah Bank Sentral Kanada (BoC) akan meredam ekspektasi investor pada pengumuman kebijakan di kemudian hari.

BoC bisa menjadi bank sentral pertama dari negara G7 yang mengakhiri stimulus dari program pembelian obligasi era pandemi di tengah inflasi yang panas dan pulihnya pasar kerja.

Pasar memperkirakan pengurangan 1 miliar dolar Kanada dalam pembelian obligasinya, sementara sepenuhnya memperkirakan kenaikan suku bunga pada April tahun depan.

“Sementara pasar kemungkinan benar dalam memperkirakan pemotongan 1 miliar dolar Kanada lagi dalam laju pembelian aset, pertanyaan yang lebih sensitif adalah tentang kebijakan suku bunga, dan di sini kami pikir hampir tidak mungkin bagi Bank Sentral Kanada untuk memvalidasi perkiraan pasar tentang waktu pencabutan stimulus,” Analis Riset Deutsche Bank, Michael Hsueh, di New York, mengatakan dalam laporan.

Di antara negara-negara pasar berkembang di mana inflasi semakin jelas, bank sentral Brazil juga secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 100 basis poin menjadi 7,25 persen pada Rabu waktu setempat.

Beberapa analis mengatakan real Brazil bisa berada pada risiko penurunan lebih lanjut kecuali jika bank sentral Brazil, Banco Central do Brasil menaikkan suku bunga lebih besar dari perkiraan pasar.

Di pasar uang kripto, Bitcoin turun hampir 5,0 persen menjadi 60.114 dolar AS, sementara Ether merosot 2,4 persen menjadi 4.120 dolar AS.

Baca juga: Dolar naik tipis di pasar yang stabil sebelum pertemuan bank sentral

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021