Kita sudah ada beberapa calon lokasi, kita sedang proses untuk kelayakan terkait membangun gudang dan pengeringan di sini. Tahun ini kita survey kelayakan, nanti kita realisasikan tahun depan
Bogor (ANTARA) - Perum Bulog berencana membangun pabrik mesin pengering gabah atau dryer dan tempat penyimpanan gabah atau silo di Kabupaten Sukabumi agar lebih dekat dalam upaya penyerapan gabah petani.

Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan di Sukabumi, Jumat, timnya saat ini sedang melakukan uji kelayakan pada beberapa calon wilayah untuk membangun gudang beras modern dan pabrik pengeringan.

"Kita sudah ada beberapa calon lokasi, kita sedang proses untuk kelayakan terkait membangun gudang dan pengeringan di sini. Tahun ini kita survey kelayakan, nanti kita realisasikan tahun depan," kata Suyamto.

Dia menerangkan pemilihan Kabupaten Sukabumi untuk membangun gudang silo dan pengeringan gabah dikarenakan wilayah tersebut memiliki produksi padi yang cukup tinggi namun Bulog kesulitan dalam penyerapannya.

Suyamto mengatakan selama ini petani di Sukabumi menjual hasil panennya ke tengkulak dengan harga yang rendah. Oleh karena itu dengan adanya pembangunan gudang dan pabrik pengeringan diharapkan agar petani bisa menjual hasil panennya ke Bulog dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan menjualnya pada tengkulak.

Rencana pembangunan gudang dan pabrik pengering tersebut, kata Suyamto, juga upaya penanganan stunting di wilayah tersebut dengan pendekatan dari sisi ekonomi. Harapannya pendapatan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani bisa meningkat dengan menjual hasil panennya ke Bulog.

"Kita berupaya meningkatkan pendapatan dari masyarakat, dengan peningkatan pendapatan, mereka akan bisa akses membeli makanan bergizi," kata Suyamto.

Bulog melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan melalui program Bulog Peduli Gizi di Desa Cihaur dan Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.

Bulog memberikan 2.328 paket pangan bergizi berupa beras fortifikasi produksi Bulog bernama Fortivit dan sarden kaleng kepada 97 keluarga dengan balita stunting yang dilakukan secara berkelanjutan hingga tiga bulan.

Selain pemberian produk pangan bergizi, program Bulog Peduli Gizi juga mengadakan pemeriksaan dan konsultasi kesehatan gratis bagi lansia, edukasi pemahaman balita sehat dan pencegahan stunting, serta sosialisasi dan edukasi pola hidup bersih dan sehat.

Baca juga: Legislator harap teknologi gudang beras Bulog ditingkatkan
Baca juga: Peneliti: Peran Bulog dalam rantai pasok beras perlu dievaluasi
Baca juga: Budi Waseso paparkan kondisi Bulog yang berpotensi rugi

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021