Bogor (ANTARA) -
Perum Bulog membagikan paket beras fortifikasi vitamin Fortivit dan melakukan edukasi serta pendampingan gizi kepada masyarakat, khususnya kepada keluarga yang memiliki anak dengan pertumbuhannya termasuk kategori stunting, di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Jumat.
 
“Kegiatan hari ini merupakan komitmen nyata perusahaan dengan menghadirkan Program Bulog Peduli Gizi di tengah masyarakat, secara garis besar adalah untuk memberikan pemahaman mengenai kesehatan balita dan penurunan prevalensi Balita BGM (Bawah Garis Merah) melalui penyediaan bahan pangan sehat, seimbang serta terjaminnya keamanan bagi balita, salah satunya melalui beras Fortivit," kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto di Sukabumi, Jumat.
 
Dalam program Bulog Peduli Gizi dilaksanakan pemeriksaan kesehatan, sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat serta pelatihan gizi keluarga sehat kepada masyarakat Sukabumi.
 
Bantuan yang diberikan dalam program Bulog Peduli Gizi berupa 2.328 paket pangan terdiri dari beras Fortivit dan ikan sarden kaleng. Bantuan tersebut diberikan kepada balita dengan pertumbuhan di bawah garis merah atau termasuk kategori stunting, untuk konsumsi tiga bulan di Desa Cihaur dan di Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi.
Baca juga: Mengenali keluarga berisiko stunting merupakan strategi penting
 
Terobosan fortifikasi produk pangan seperti pada garam, tepung terigu, minyak dan beras yang telah dikembangkan saat ini sangat bermanfaat guna meningkatkan kualitas nutrisi di makanan. Contoh produk fortifikasi pangan telah dilakukan oleh Bulog yaitu pada beras Fortivit yang mengandung beberapa mikronutrien seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, zat besi, dan seng (Zn).
 
Mokhamad Suyamto dalam acara tersebut juga mengapresiasi aparat pemerintah dan keamanan, tim dokter pendamping, tokoh masyarakat, serta seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan Bulog Peduli Gizi untuk bersama-sama mewujudkan generasi sehat dan unggul melalui pemenuhan gizi seimbang bagi balita.
 
“Setelah Jawa Barat, program serupa juga akan kami lanjutkan ke berbagai provinsi di Indonesia khususnya wilayah dengan persentase prevalensi stunting cukup tinggi dengan harapan tercipta SDM penerus yang sehat, kuat, tangguh dan unggul," kata Suyamto.

Baca juga: Bulog koordinasi dengan BKKBN siapkan pangan bergizi atasi stunting
Baca juga: BKKBN: Stunting turun tingkatkan kualitas generasi muda Indonesia
​​​​​​​Baca juga: Persepsi dan budaya jadi tantangan utama atasi stunting

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021