Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyalurkan bantuan program pemberdayaan Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Lembaga Kesejahteraan Sosial Rp520.982.000 untuk kesejahteraan kelompok terlantar, anak yatim piatu, dan pemulung, di DKI Jakarta.

Penyaluran bantuan program pemberdayaan sentra kreasi ATENSI itu dipusatkan di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin. Program ATENSI antara lain, pemberian bantuan penempatan kerja, pencatatan kependudukan, vaksinasi kelompok terlantar, serta pelatihan vokasional, dan bantuan kewirausahaan kepada penerima manfaat.

Tri Rismaharini berharap, program ATENSI tersebut dapat menjadikan kehidupan penerima manfaat menjadi lebih baik, terutama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan anak yatim piatu. "Harapannya mereka bisa lebih baik hidupnya,” kata Risma.

Penyaluran bantuan program ATENSI, diperuntukkan bagi 108 anak yatim piatu senilai Rp 71.400.000, dukungan kewirausahaan melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Kumala  Rp106.095.000, LKS Education Religion Be Entertaintment (ERBE) Rp 96.750.000, LKS Swara Peduli Indonesia Rp 84.037.000, LKS Sekar Rp 90.700.000, serta LKS Akur Kurnia Rp 72.000.000.

Pada kesempatan itu, Risma juga meresmikan Sentra Kreasi ATENSI (SKA) ke-11 Kementerian Sosial di Jalan Budi Jaya Nomor 44 RT001/RW08, Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang dikelola oleh Yayasan Kumala.

"Hari ini saya menerima undangan LKS Kumala. Ini SKA ke-11 yang kami perluas untuk jadi tempat berjualan sekaligus membuka sarana belajar (berwirausaha) bagi masyarakat,” kata Risma.

Yayasan Kumala bersama LKS lainnya, yakni LKS Swara, LKS Sekar, LKS, Balarenik, dan LKS ERBE merupakan LKS penyelenggara program pemberdayaan sosial yang sebagian besar warga binaannya adalah pemulung.

Baca juga: Kementerian Sosial jangkau anak yatim piatu dengan program ATENSI Anak

Program pemberdayaan itu diharapkan dapat mendukung program pelatihan vokasional pengolahan sampah daur ulang dan kerajinan tangan, pelatihan bubut kayu, bank sampah, bimbingan belajar anak pemulung, pengelolaan limbah plastik, rumah kreatif, dan lainnya yang terdapat di masing-masing LKS.

Harapannya, beragam masalah sosial di masyarakat bisa ditangani bersama dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.

“Kami LKS sebagai perwakilan dari masyarakat optimistis bisa bersinergi, Insya Allah permasalahan di masyarakat bisa diselesaikan bersama-sama," ujar Ketua LKS Yayasan Kumala, Dindin.

Peresmian SKA LKS Yayasan Kumala juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI Harry Hikmat, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI Asep Sasa Purnama, serta Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni.

Hadir juga Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta Premi Lasari, Sekretaris Kota Jakarta Utara Abdul Khalit, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara Rosihan, Camat Tanjung Priok Syamsul Huda, Wakil Camat Tanjung Priok Ma'mun, dan Lurah Sungai Bambu Suyono.

Baca juga: Untuk perlindungan, Kemensos susun pedoman operasional ATENSI anak
Baca juga: Kementerian Sosial sedia 7.900 alat bantu untuk penyandang disabilitas

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021