Mahasiswa yang terlibat dalam proyek kemanusiaan ini dapat belajar langsung membangun alur komunikasi bencana dan memahami mitigasi bencana.
Jakarta (ANTARA) - London School of Public Relations (LSPR) menggandeng Indonesia Resilience (IRES) untuk membangun kepedulian generasi muda terhadap penanggulangan bencana sehingga cepat, tangkas, dan siaga membantu isu-isu terkait kebencanaan dan kemanusiaan melalui Proyek LSPR Peduli.

Ketua Taskforce PK-KM LSPR Institute Sri Ulya Suskarwati menjelaskan bahwa proyek kemanusiaan, LSPR Peduli, merupakan subprogram dalam kegiatan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) dari Ditjen Dikti yang dimenangkan oleh LSPR Institute.

"Alhamdulillah, LSPR Institute telah memenangi salah satu kegiatan Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti yaitu PK-KM ini. Pada bulan Juli lalu, LSPR resmi melaksanakan lima subprogram PK-KM ini, salah satunya adalah proyek Kemanusiaan-LSPR Peduli," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Puncak kegiatan dalam subprogram itu, kata dia, adalah kegiatan-kegiatan sosial yang akan dilaksanakan di Desa Taman Jaya, Pandeglang, Banten, pada tanggal 15—19 November 2021. Sembilan dosen dan staf serta delapan mahasiswa LSPR Institute akan ikut menjadi relawan dalam proyek tersebut.

Pada kegiatan itu mereka akan memberikan wawasan pendidikan tentang pentingnya kemanusiaan dan mitigasi bencana yang berguna untuk generasi muda selanjutnya dalam menanggulangi bencana yang sering kali terjadi di Indonesia.

Penanggung Jawab dan Ketua Pelaksana PK-KM Proyek Kemanusiaan LSPR Peduli, Patricia Vicky Sihombing menambahkan bahwa program utama kegiatan itu adalah menyalurkan donasi serta melakukan berbagai kegiatan dalam bentuk interpersonal komunikasi dengan pihak mitra, khususnya masyarakat yang terdampak bencana.

Selain itu, kata dia, mahasiswa/mahasiswi yang terlibat dalam proyek kemanusiaan ini dapat belajar langsung membangun alur komunikasi bencana dan memahami mitigasi bencana sebagai bentuk bela negara. "Rekan-rekan mahasiswa juga belajar mengasah empati dan rasa solidaritas,” ujarnya

Menurut dia, dalam penanggulangan bencana prinsip kolaborasi merupakan bagian penting dari terbentuknya masyarakat yang tangguh. Nilai kolaborasi menjadi hal yang tidak terpisahkan dari pentahelix penanggulangan bencana.

Sementara itu, Direktur Eksekutif IRES Hari Akbar Apriawan menyebutkan berbagai upaya dalam penanggulangan bencana harus secara kolaboratif agar Indonesia tangguh, bukan hanya sekadar wacana.

"Kolaborasi antara LSPR Institute dan IRES merupakan langkah yang konkret dalam membangun masyarakat yang tangguh di kemudian hari. Semoga usaha bersama ini menjadi titik balik bagi kita semua sadar akan bencana di Indonesia dan memulai penanggulangan sedini mungkin,” katanya.

Tim LSPR Peduli dan IRES akan membangun struktur alur komunikasi bencana, sosialisasi pengenalan lingkungan hidup, dan dampak bencana terhadap warga setempat, serta kepada anak-anak dengan media komik, serta pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) dan simulasi bencana.

Baca juga: Ribuan personel gabungan bantu penanganan banjir bandang Kota Batu

Baca juga: TNI, Polri dan BPBD Banten latihan reaksi cepat penanggulangan bencana

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021