Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur bekerjasama dengan Indonesia Trade Association (ITA) akan memberikan pelatihan kewirausahaan kepada para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan warga negara Indonesia agar bisa dijalankannya setelah kembali ke Tanah Air.

"Dengan pelatihan tersebut, mereka bisa memaksimalkan sisa gajinya selama bekerja di luar negeri sebagai bekal untuk berwirausaha di tanah air," kata Kepala Bidang Ekonomi KBRI Kuala Lumpur, Widyarka Ryananta saat dihubungi di Kuala Lumpur, Minggu.

Dikatakannya, dalam kegiatan tersebut para peserta akan mendapatkan bimbingan teoritis dari Markplus Kuala Lumpur guna membakar semangat kewirausahaan warga negara Indonesia yang ada di negeri ini.

Selanjutnya akan diberikan kesempatan untuk berdialog langsung dengan sejumlah pelaku usaha Indonesia yang telah berhasil menjalankan usahanya dari kecil hingga menjadi perusahaan besar di negeri ini.

"Para peserta dapat bertatap muka dan mendengarkan pengalaman serta kiat-kiat para pelaku usaha tersebut dalam membangun usahanya menjadi sebuah perusahaan yang sukses dan menjadi besar," kata Widyarka.

Sementara itu, acara yang bertemakan Workshop Wirausaha Mandiri "Membangun Minat Kewirausahawan Mandiri" rencananya dilaksanakan pada 2 April dan bertempat di Ruang Pertemuan Gedung KBRI Kuala Lumpur dengan target pesertanya sebanyak 200 orang terdiri dari para TKI, mahasiswa dan perwakilan masyarakat Indonesia di Malaysia.

Panitia pelaksana kegiatan tersebut, Lukmanul Hakim menjelaskan workshop ini akan dimulai dengan pemberian motivasi diri dari motivator ternama dari Indonesia termasuk dari Markplus di Kuala Lumpur dan kemudian dilanjutkan dengan berbagi pengalaman dari sejumlah pelaku bisnis asal Indonesia yang telah menjalankan puluhan tahun di negeri ini.

Menurut dia, pendidikan dan pelatihan kewirausahaan sangat diperlukan untuk mengubah pola pandang para TKI terutama dalam memaksimalkan gaji mereka selama bekerja sebagai modal untuk pengembangan wirausaha.

Berdasarkan hasil survei tahun 2006 oleh bank Dunia menunjukkan bahwa 45 persen uang kiriman dari TKI di Malaysia kepada keluarganya dipergunakan untuk membayar hutang, biaya hidup sehari-hari, membangun/memperbaiki rumah serta membeli barang-barang sandang dan biaya sekolah anak. Sedangkan sebagian besarnya belum menyadari pentingnya investasi ekonomi seperti membuka usaha sendiri.

"Oleh karenanya, penyelenggaraan workshop ini juga diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan motivasi kepada WNI tentang pentingnya kewirausahaan," kata Lukmanul dengan menambahkan bahwa kegiatan ini juga menyediakan doorprize tiket pesawat terbang dari Kuala Lumpur ke Jakarta, PP (pergi pulang).(*)
(T.N004/K005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011