Jika pandemi bisa dikendalikan dan kita jaga sampai dengan Q4, maka pada Q4 tahun 2021 belanja pemerintah diperkirakan akan bisa meningkat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah optimistis bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 2021 secara keseluruhan pada kuartal IV.

“Jika pandemi bisa dikendalikan dan kita jaga sampai dengan Q4, maka pada Q4 tahun 2021 belanja pemerintah diperkirakan akan bisa meningkat,” kata Menko Airlangga Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menko Airlangga menjelaskan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif 3,51 persen (yoy) pada Q3 2021 menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia tetap berlanjut dan terjadi resiliensi di tengah lonjakan kasus positif COVID-19 di Q3 tahun 2021.

“Di Q3 tahun 2021 kita melakukan pengereman dengan PPKM karena angka kasus harian COVID-19 yang tinggi sampai 574.315 kasus per hari. Meskipun demikian, kita masih bisa tumbuh positif terdorong oleh ekspor yang mencapai 29,16 persen (yoy) dan impor 30,1 persen (yoy),” ujar Menko Airlangga.

Industri pengolahan tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi yaitu 3,68 persen, begitu juga dengan pertambangan yang tumbuh 7 persen, kesehatan tumbuh 14 persen dan perdagangan yang masih bertahan di 9 persen.

Baca juga: Airlangga: Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 harus capai 6 persen

“Kita sangat terbantu oleh supercycle dari harga minyak, CPO, nikel, tembaga, aluminium, dan karet yang naik. Jadi ekspor kita terbantu juga oleh harga-harga komoditas tersebut sehingga kita masih bisa bertahan di 3,5 persen,” tutur Menko Airlangga.

Selain itu, lanjut dia, Indeks Keyakinan Konsumen per Oktober 2021 sudah masuk dalam fase optimis atau berada pada angka 113,4, lebih tinggi dibandingkan 95,5 pada September 2021. Penjualan eceran juga sudah naik ke 5,2 dan PMI Manufaktur sudah berada pada 57,2.

“Terkait dengan fasilitas, tentu pemerintah akan melihat sampai bulan Desember untuk evaluasi tahun depan. Enam bulan ke depan juga adalah periode yg menentukan karena efek pandemi masih ada,” jelas Menko Airlangga.

Dari segi perbankan, untuk restrukturisasi maupun penanganan keperluan perbankan telah diperpanjang sampai bulan Maret 2023. Pemerintah juga memutuskan melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk menjaga daya beli.

”Selain sektor ekonomi, vaksinasi juga terus didorong dan ditargetkan mencapai 40 persen untuk dosis ke dua. Dengan demikian kita juga berharap dapat menjalankan 'gas dan rem' secara lebih seimbang lagi,” kata Menko Airlangga.

Baca juga: Airlangga: Pandemi terkendali dorong ekonomi RI di triwulan III-2021

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021