Sektor transportasi dan pergudangan adalah enabler untuk sektor yang lainnya. Untuk itu, pemerintah akan terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pemerintah menggenjot pemulihan sektor transportasi dan pergudangan untuk mengakselerasi pemulihan aktivitas ekonomi pada sektor lainnya.

“Sektor transportasi dan pergudangan adalah enabler untuk sektor yang lainnya. Untuk itu, pemerintah akan terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam mendukung percepatan pemulihan sektor transportasi dan pergudangan nasional,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menko Airlangga mengatakan sebagian besar insentif bagi sektor transportasi dan pergudangan diberikan untuk menjaga cash flow dan menahan gelombang PHK. Insentif tersebut antara lain perpanjangan insentif pajak, restrukturisasi penyelesaian kredit bagi usaha di sektor transportasi, baik yang ada di sektor perbankan maupun lembaga jasa keuangan non perbankan, serta bantuan subsidi gaji/upah.

Serangkaian insentif fiskal juga telah diberikan untuk mendongkrak kinerja sektor usaha. Insentif PPh Pasal 22 Impor, PPh Pasal 25, Restitusi PPN, dan penurunan tarif PPh Badan, telah diberikan untuk membantu likuiditas dan keberlangsungan usaha. Pemerintah juga telah memberikan insentif fiskal kepada sektor-sektor yang memiliki dampak berantai tinggi terhadap perekonomian, seperti sektor properti dan otomotif.

Baca juga: Airlangga paparkan upaya pemerintah jaga dunia usaha di tengah pandemi

Kemudian kondisi ekonomi secara makro juga menunjukkan resiliensi yang baik. Hingga awal November 2021 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 3,51 persen (yoy) pada kuartal III-2021.

“Pemerintah optimis di tahun 2021 secara full year Indonesia pertumbuhan pada rentang 3,7 - 4,0 persen dapat dicapai,” ujar Menko Airlangga.

Pemerintah juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 dapat mencapai 5,2 persen yang sejalan dengan proyeksi dari berbagai lembaga internasional.

“Momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut sampai Q3-2021 ini harus tetap dijaga karena hal ini adalah kunci penting agar perekonomian kita dapat terus pulih dengan lebih cepat,” tutur Menko Airlangga.

Adapun realisasi Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) hingga 5 November 2021 telah mencapai Rp456,35 triliun atau sebesar 61,3 persen dari pagu Rp744,77 triliun.

Program PEN akan terus dioptimalkan untuk menopang penghidupan dan daya beli masyarakat serta menjaga keberlangsungan usaha serta memulihkan ekonomi di berbagai sektor, termasuk sektor transportasi.

Baca juga: Airlangga: Realisasi anggaran PEN capai 61,3 persen

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021