Melalui forum bisnis di Dubai Expo 2021 ini, kami berharap akan semakin banyak lagi kemitraan antara pelaku usaha dari Indonesia dan dari UEA, serta negara lain
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengadakan forum bisnis di Dubai Expo pada 6-10 November 2021 yang membahas beberapa isu strategis seperti ketenagakerjaan, energi, infrastruktur, industri, hingga kawasan ekonomi, untuk menarik minat investor baik dari Persatuan Emirat Arab (PEA) maupun negara lainnya.

“Di hari pertama pelaksanaan forum bisnis Dubai Expo ini, kami membahas mengenai investasi di sektor energi dan petrokimia. Pada kesempatan berikutnya, pembahasan akan dilangsungkan untuk sektor infrastruktur jalan tol dan raya, serta dukungan pembiayaan dan penjaminan investasinya,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha BUMN, Riset, dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu.

Montty menjelaskan kondisi fundamental ekonomi Tanah Air di tengah pandemi COVID-19, di mana pertumbuhan ekonomi dan indikator ekonomi makro lainnya relatif stabil, seperti cadangan devisa yang tercatat meningkat, ekspor-impor kembali normal, dan nilai tukar rupiah cukup stabil.

“Semua sektor menunjukkan perbaikan. Sektor informasi dan komunikasi serta kesehatan dan farmasi secara konsisten tumbuh positif sejak tahun lalu,” katanya.

Pemerintah juga telah menganggarkan 52 miliar dolar AS untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), salah satunya dalam bentuk program kesehatan yaitu program vaksinasi nasional, serta beberapa program strategis lainnya yang terus dijalankan, sehingga penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi dilakukan secara beriringan.

Khusus sektor energi, pemerintah memiliki proyek kilang minyak skala besar dan proyek petrokimia yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional, anak perusahaan PT Pertamina Holding, dengan total investasi dari proyek tersebut sekitar 43 miliar dolar AS.

Proyek ini juga meningkatkan total kapasitas pengolahan kilang minyak menjadi 1,4 juta barel minyak per hari dan memproduksi 1,2 juta EURO V bahan bakar per hari.

Terkait dengan industri pupuk, Montty menyebutkan PT Pupuk Indonesia telah menyiapkan tiga proyek, yakni proyek pupuk BINTUNI di Papua Barat yang diharapkan selesai pada 2026 dan akan menghasilkan Amoniak 2.500 metrik ton per hari (MTPD), Urea 3.500 MTPD, dan Metanol sekitar 3.000 MTPD.

Kemudian, pabrik pupuk (PUSRI IIIB) di Sumatera Selatan yang akan menghasilkan Amoniak dan Urea, serta pabrik Soda Ash di Jawa Timur dan di Kalimantan Timur untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Melalui forum bisnis di Dubai Expo 2021 ini, kami berharap akan semakin banyak lagi kemitraan antara pelaku usaha dari Indonesia dan dari UEA, serta negara lain,” katanya.

Baca juga: Di Expo Dubai, Menko Airlangga ajak investor tanamkan modal di KEK

Baca juga: RI hadirkan inovasi teknologi telekomunikasi di Expo 2020 Dubai

Baca juga: Indonesia persembahkan 'Land of Diversity' pada Dubai Expo 2020

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021