Padang (ANTARA News) - Ruas jalan dari arah Kota Padang menuju Solok lumpuh akibat tertimbun bahan material longsor di kawasan Panorama II, Kecamatan Lubukkilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.

Material longsor berupa batu besar yang disertai tanah kerikil warna merah dan genangan air terjadi Rabu (30/3) malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

Hingga Kamis (31/3) sekitar pukul 16.00 WIB, ruas jalan dari Kota Padang menuju Solok lumpuh," kata Kanit Patroli Satlantas Polresta Padang AKP Aswarman, di Padang, Kamis.

Menurutnya, material longsor yakni tanah serta batu besar turun dari atas perbukitan di kawasan Panorama II, Kecamatan Lubukkilangan, Kota Padang menimbun badan jalan.

"Material longsor yang turun dari kawasan perbukitan tersebut menimbun badan jalan setinggi dua meter dengan panjang 80 meter," katanya.

Dia menambahkan, akibat material longsor menimbun badan jalan tersebut, kendaraan dari arah Padang menuju Solok terjebak macet.

"Antrian panjang kendaraan macet terjadi di ruas jalan yang menghubungkan Kota Padang dengan sejumlah kabupaten/kota arah timur Sumbar," katanya.

Dia mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum menurunkan dua unit alat berat untuk mengangkat material longsor yang menimbun badan jalan tersebut.

"Saat in dua alat berat sudah dikerahkan ke lokasi, guna menyingkirkan material longsor berupa tanah dan kayu-kayu serta batu besar menimbun badan jalan," katanya.

Menurutnya, aparat Satlantas dari Polresta Padang juga diturunkan untuk mengatur arus lalu yang melalui jalan dari arah Padang menuju Solok.

Untuk mengatur arus lalu lintas antarkota, jajaranya mengupayakan dengan sistem buka tutup. "Agar pengguna jalan yang telah keburu sampai di kawasan Panorama ini dapat melanjutkan perjalannnya, kita mengupayakan dengan sistem buka tutup,

Dia menambahkan, bagi kendaraan yang hendak menuju Padang dari arah Jambi bisa melewati jalan alternatif pinggir Danau Singkarak-Padang Panjang-Padang.

"Saat ini Dinas PU masih melakukan pengangkat material longsor yang menimbun badan jalan dari arah Padang menuju Solok," katanya. (ZON/K005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011